JAKARTA (IndoTelko) - Pademi sudah berlalu, dan endemi mulai dirasakan. Hal ini terlihat dari diijinkannya pelaksanaan kegiatan offline dengan lebih leluasa dibandingkan dua tahun terakhir. Hal ini akan berpengaruh pada perilaku masyarakat yang sudah nyaman dan terbiasa mengandalkan gadget selama pandemi.
Tak hanya menggunakan digital marketing omnichannel untuk menjangkau pasar yang lebih luas, pebisnis juga perlu mempertimbangkan untuk melakukan pendekatan offline marketing yang kreatif dan menarik perhatian calon pelanggan.
Memadukan dua channel marketing offline dan online, akan membantu mempromosikan produk dan jasa dengan lebih maksimal. Antara lain dengan strategi Above the Line (ATL) dengan pemasangan billboard dan penyebaran brosur, serta Below the Line (BTL) misalnya dengan event atau expo.
Dikatakan Founder dan CEO Go Digital Consultant Laurensia Octavia, dalam event Lite Bites 69.0 Niagahoster beberapa waktu lalu, Brand dapat memanfaatkan event-event offline sebagai bentuk strategi marketing untuk brand awareness hingga memasarkan produk dan jasanya.
Masing-masing channel atau platform yang digunakan untuk kegiatan marketing digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda. Pebisnis pun harus mengetahui kebutuhan brand dan produknya agar strategi marketing lebih maksimal.
Selain itu, dengan serbuan konten di internet, strategi marketing kreatif dapat lebih menarik perhatian pengguna internet. Antara lain yang bisa diterapkan adalah konten marketing dengan konsep storytelling dan pendekatan emosional seperti yang pernah dilakukan oleh Niagahoster dengan campaign #AlwaysByYourSite, serta event kreatif yang sesuai dengan target pasar brand atau produk yang ditawarkan.
Dicontohkannya, event-event yang dilakukan beberapa brand dengan konsep konser untuk menarik perhatian dari target pasar mereka yang berasal dari generasi muda atau yang lebih sering disebut dengan generasi Z. "Contoh lain adalah brand-brand lokal yang mengajak artis-artis Korea sebagai Brand Ambassador dengan konten-konten kreatif sehingga menarik perhatian banyak orang, terutama pecinta budaya Korea," jelasnya.
Ia menjelaskan, bukan berarti hanya brand dengan budget besar saja yang bisa melakukan strategi marketing yang kreatif dan memberikan kesan pada audiens. Branding dan marketing dengan strategi kreatif tetap bisa dilakukan dengan metode yang lain. "Misalnya brand skincare yang pengen banget memposisikan sebagai brand skincare Korea tapi tidak punya budget besar untuk merekrut artis Korea sebagai Brand Ambassador, bisa menggantinya dengan melakukan kerjasama dengan komunitas Korea misalnya, atau secara aktif mengadakan acara yang menjaring pecinta budaya Korea," katanya menyarankan.
Set budget dan brainstorming konsep dan ide untuk channel dan kegiatan marketing amatlah penting dalam men-deliver konten dan event yang kreatif dan menarik perhatian banyak orang. "Konten dan event marketing juga harus men-deliver pesan dari brand atau produk yang ingin disampaikan. (mas)