JAKARTA (IndoTelko) - Pemimpin global dalam riset pasar, Ipsos telah mengumumkan hasil riset independen melalui dokumen "Indonesia Short Video White Paper 2023".
Ipsos menyoroti cara masyarakat Indonesia mengakses media dan bagaimana platform video pendek dapat menonjol di industri. Studi ini juga menyebutkan mengenai SnackVideo sebagai aplikasi video pendek yang telah berkembang pesat selama 3 (tiga) tahun pertama sejak beroperasi di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 318% dan memiliki 43 juta pengguna aktif per bulan pada tahun 2022.
Menurut Country Manager, SnackVideo Indonesia Teng Yee Kiong, sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2020, SnackVideo telah diterima dengan baik oleh pasar Indonesia dan dengan cepat menjadi aplikasi video pendek terbesar ke-2 di Indonesia. "Hal ini sejalan dengan temuan Ipsos yang juga menemukan bahwa reputasi brand kami menonjol di antara aplikasi video pendek lainnya, yaitu konten yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para pengguna," ujarnya.
Video pendek telah menjadi platform baru bagi masyarakat untuk mencari informasi dan mengonsumsi konten dengan penetrasi sebesar 70%. Video pendek juga semakin meluas jangkauannya dan semakin sering digunakan oleh konsumen Indonesia pada beberapa tahun terakhir.
Pasar video pendek telah meledak dalam tiga tahun terakhir dengan total pengguna aktif bulanan mencapai 110 juta dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 55%.
Dalam temuan Ipsos, konsumen Indonesia menghabiskan 2,1 jam per hari untuk menonton video pendek. Alasan konsumen mengonsumsi konten video pendek adalah sesuatu yang dapat mengisi waktu luang (56%), hiburan dan santai (53%), pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat (41%), menjelajahi dunia (40%), berita dan informasi terkini (36%), ekspresi diri (34%), menjalin pertemanan (30%), menjembatani komunikasi (26%), berintegrasi dalam lingkungan sosial sehari-hari (25%), dan berbelanja (22%).
Tahun lalu, video pendek disebut akan memasuki fase diferensiasi, di mana penyedia platform mulai merangkul keunikan dan komersialisme. Fase ini memberikan kesempatan bagi penyedia platform seperti SnackVideo untuk menunjukkan karakternya sebagai konten yang "relevan dengan keseharianku". Karakter ini telah mendorong pertumbuhan SnackVideo menjadi platform video pendek yang dikenal luas dengan 90% brand awareness dan 64% brand salience.
SnackVideo juga terdengar di berbagai platform media lain dengan tingkat pertumbuhan sebesar 119% pada Q2 2022 dibandingkan dengan Q2 2021. Tiga kunci sukses pertumbuhan pesat SnackVideo adalah inklusivitas dan kesetaraan, ekosistem komunitas, serta konten yang unik dan bernuansa lokal.
Mengusung tagline Indonesia "Bikin Semua Beken", SnackVideo selalu mendorong pengguna untuk berbagi cerita mereka sendiri dan cerita asli karena kontennya dapat diterima dengan baik oleh audiens dan memenuhi kebutuhan pengguna atau semua orang di dalam komunitas, yang membuatnya inklusif dan setara. Inklusivitas dan kesetaraan ini terus membangun ekosistem komunitas yang interaktif dengan interaksi aktif dan saling menghormati antara kreator dan pengguna.
Laporan Ipsos juga menyebutkan bahwa 60% pengguna menonton konten Religi dan Motivasi dalam 1 (satu) bulan terakhir. Jenis konten ini memiliki pertumbuhan tinggi mengungguli konten Makanan dan Resep Memasak, dan berada di belakang konten Komedi dan Lucu.
Kunci keberhasilan juga ditunjukkan oleh metrik Monitoring Data di dalam aplikasi SnackVideo mengenai antusiasme dan interaksi, yang melibatkan kreator dan pengguna. Metrik tersebut menampilkan lebih dari 700 ribu kreator aktif harian, lebih dari 1,5 juta postingan harian, 2,7 miliar penayangan harian, dan 70 juta likes harian, yang menghasilkan engagement berupa lebih dari 7 juta komentar harian.
SnackVideo membangun komunitas pembuat konten resmi yang terdiri dari sekelompok pengguna dalam berbagai kategori. Komunitas ini disebut SnackVideo Family, yang saat ini memiliki lebih dari 58.000 Family, lebih dari 800.000 anggota SnackVideo Family serta menghasilkan 50% tingkat keaktifan harian. (mas)