Sebanyak 67% perusahaan melihat teknologi digital identity dapat meningkatkan peran perusahaan mereka terhadap perkembangan UMKM di Indonesia
PLT Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Teguh Arifiyadi dalam sambutannya menjelaskan pentingnya digital identity untuk transaksi dalam era ekonomi digital. "Dengan konsep transaksi elektronik, tatap muka jelas tidak lagi efektif, sehingga dibutuhkan suatu kepastian identity dalam melakukan transaksi elektronik. Identitas digital ini salah satu solusi yang diharapkan bisa mewujudkan adanya kepastian hukum dan keamanan," katanya.
Kominfo juga menambahkan keyakinan bahwa PSrE atau certification authority mampu untuk memberikan sebuah kredensial yang aman dan menjamin integrity dan kenirsangkalan data dan dokumen dalam sebuah transaksi elektronik. Hal ini mengingat setiap Penyelenggara Sertifikat Elektronik wajib diperiksa ataupun diaudit setiap tahunnya dengan sangat ketat, dengan standar-standar tertinggi keamanan dari Kominfo.
"Dengan semua alasan tersebut, kami yakin bahwa para penyelenggara sertifikat elektronik, khususnya VIDA, kami yakin akan mampu menjadi penggerak utama dalam memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan digital trust di Indonesia, sistem dari digital trust Indonesia," jelasnya.
Salah satu temuan pada riset menunjukkan sebanyak 88% perusahaan menyatakan masih akan menggunakan teknologi digital identity di masa depan. Ini merupakan peluang bagi para penyedia layanan digital identity seperti VIDA untuk dapat mengakomodir berbagai peluang bisnis tersebut, mulai dari skala UMKM hingga enterprise.
Pada kesempatan yang sama, Director of Katadata Insight Center Adek Media Roza menyatakan, kita bisa belajar dari kisah sukses Singpass yang memfasilitasi masyarakat dan pelaku usaha di Singapura untuk memanfaatkan "legal digital identity" sebagai kredensial atas identitas mereka untuk melakukan berbagai transaksi online dan tatap muka dengan lembaga pemerintah dan swasta. "Kedepannya pemerintah perlu terus mendorong dan mendukung adopsi teknologi digital identity sehingga memudahkan akses masyarakat mendapatkan berbagai layanan digital baik pada layanan publik maupun swasta secara terintegrasi dan cepat," jelasnya.
Riset ini dilakukan selama periode Februari - April 2023 terhadap 106 perusahaan yang menyediakan layanan keuangan berbasis digital di Indonesia, termasuk perusahaan fintech lending, neobank, payment, online investment platform dan lainnya. Riset dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung untuk mengetahui bagaimana adopsi teknologi digital identity telah diterapkan pada ekosistem bisnis di Indonesia dan berdampak pada akuisisi pelanggan. (mas)