JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berkomitmen kuat untuk turut mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dukungan tersebut mulai terimplementasi dengan pembangunan infrastruktur jaringan internet cepat di sekitar wilayah bakal ibu kota negara yang baru tersebut.
Bulan ini, XL Axiata telah menempatkan 4 unit Mobile BTS (MBTS) 4G, yang ditempatkan di area proyek pembangunan Istana Kepresidenan, Istana Wakil Presiden, dan di sekitar mess pekerja. Untuk jaringan fiber optic, XL Axiata juga sudah menyiapkannya, yang akan tersambung dengan jaringan backbone se-Kalimantan.
Menurut Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, sejak pemerintah resmi menetapkan calon IKN di Kalimantan Timur, XL Axiata secara bertahap terus menyiapkan pembangunan infrastruktur dan ekosistem jaringan di sekitar wilayah IKN. "Suatu kebanggaan bagi kami bisa mendukung pembangunan calon ibu kota Indonesia yang baru ini yang merupakan mega proyek tersebut. Jaringan XL Axiata di IKN nanti akan terkoneksi dengan jaringan utama se-Kalimantan, yang juga terkoneksi dengan jaringan internasional yang saat ini sudah tersambung via SKKL Batam Sarawak Entikong," katanya.
Ia menambahkan, saat ini, XL Axiata berfokus menyediakan infrastruktur jaringan di area pembangunan proyek untuk memastikan seluruh pihak yang saat ini bertugas di sana dapat berkomunikasi secara lancar menggunakan jaringan data dari XL Axiata.
Dijelaskannya, pembangunan di area IKN yang semakin masif di berbagai bidang akan sangat membutuhkan layanan telekomunikasi dan internet yang berkualitas. Apalagi, pemerintah juga semakin intens menggandeng investor untuk ikut ambil bagian membangun IKN.
Ia pun melakukan pemantauan langsung terhadap instalasi MBTS, kemarin (8/6), hal ini untuk memastikan kondisi jaringan telekomunikasi dan data XL Axiata di area proyek IKN.
Selain itu, juga dilakukan pemantauan langsung kondisi jalur kabel fiber optik di salah satu menara BTS yang berlokasi di KM 36 Jalan Semoi Sepaku, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur yang merupakan jalur ke arah IKN.
Dalam beberapa tahun terakhir, XL Axiata gencar membangun jaringan tulang punggung (backbone) melalui jalur kabel fiber optik di Pulau Kalimantan, hingga saat ini XL Axiata telah memiliki lebih dari 9.500 km jalur kabel fiber optik yang telah melalui Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur, termasuk sepanjang kurang lebih 5 kilometer jalur kabel fiber optik XL Axiata telah melewati wilayah IKN.
Jaringan XL Axiata juga telah menjangkau sebagian besar wilayah IKN yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni sebanyak lebih dari 100 BTS, termasuk lebih dari 70 BTS merupakan BTS 4G di Kabupaten Penajam Paser Utara, serta sebanyak lebih dari 350 BTS di Kabupaten Kutai Kartanegara, termasuk lebih dari 230 diantaranya merupakan BTS 4G.
XL Axiata juga telah mengoperasikan SKKL Batam - Serawak yang menghubungkan Malaysia - Indonesia melalui Entikong - Pontianak sejauh 120 km. Infrastruktur ini akan memperkuat koneksi internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan kinerja dan latency yang lebih cepat dan berkualitas. Infrastruktur ini sudah beroperasi sejak 1 Juni 2022.
Jaringan kabel optik ini juga menjadi alternatif gateway international yang baru bagi Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan Hongkong, serta menambah keragaman dan keandalan koneksi ke beberapa POP/HUB di Asia. Bagi XL Axiata, infrastruktur baru ini penting untuk bisa mengatasi peningkatan trafik data di masa depan dan menyediakan jaringan berkualitas sehingga bisa memberikan layananan terbaik kepada pelanggan.
XL Axiata terus memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanan data di seluruh wilayah Kalimantan, di lima provinsi, untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan (customer experience). Langkah strategis ini perlu dilakukan mengingat permintaan masyarakat Kalimantan atas layanan data dari XL Axiata yang terus meningkat, di mana dalam setahun, trafik XL Axiata di seluruh Kalimantan meningkat hingga 39%.
Selama setahun terakhir , XL Axiata juga telah menambah jumlah BTS 4G sebanyak lebih dari 1.000 BTS atau meningkat sebesar 10% YoY di seluruh Kalimantan termasuk di dalamnya penambahan kapasitas jaringan.
Jaringan data berkualitas XL Axiata kini telah menjangkau hampir 2.000 desa/kelurahan, 472 kecamatan di 55 kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi, atau lebih dari 98% populasi Kalimantan. Jaringan XL Axiata di seluruh Kalimantan ini didukung oleh total lebih dari 9.000 BTS termasuk lebih dari 70% BTS 4G LTE. Infrastruktur jaringan ini juga didukung kabel serat optik antardaerah. Selain itu, XL Axiata juga terus mengimplementasikan program 3G shutdown yang diiringi dengan proses re-farming dari jaringan 3G ke jaringan 4G.
Fiberisasi jaringan
XL Axiata juga melakukan proses fiberisasi jaringan di seluruh Kalimantan, hingga saat ini sudah lebih dari 45% BTS terfiberisasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS dengan jalur fiber. Proyek fiberisasi diterapkan di seluruh BTS XL Axiata termasuk yang berada di Kalimantan.
Fiberisasi dilakukan sekaligus untuk meregenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber. Fiberisasi juga merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan ekosistem dan jaringan 5G.
XL Axiata memiliki lebih dari 15.000 kilometer jalur fiber optik di seluruh Kalimantan. Jaringan ini menjadi tumpuan bagi jaringan infrastruktur XL Axiata yang menjangkau seluruh provinsi, serta menghubungkannya dengan pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi.
Infrastruktur XL Axiata di Kalimantan ini melayani sekitar 2,7 juta pelanggan hingga akhir Maret 2023. Lebih dari 88% merupakan pelanggan data aktif. Jumlah tersebut meningkat sekitar 18% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah pelanggan data di Kalimantan ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan meluasnya jaringan 4G LTE XL Axiata, ditambah dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat yang berada di area perkotaan ataupun pedesaan untuk memanfaatkan layanan data guna mendukung aktivitas kesehariannya. (mas)