JAKARTA (IndoTelko) - Perkembangan startup yang kian pesat di setiap negara khususnya ASEAN, membawa Taiwan-Indonesia bekerjasama untuk merambah pasar ASEAN dengan teknologi yang dibawa startup Taiwan. Kerjasama ini juga ditujukan untuk meningkatkan kapasitas startup Indonesia agar bisa menghasilkan sesuatu yang besar, sekaligus bersatu menguatkan dan menyatukan potensi kekuatan melalui kerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
Setelah melakukan penandatangan nota kesepahaman antara Indonesia Prima, Raintree Innovation, dan Startup Terrace Kaohsiung yang telah dilakukan pada 10 Mei 2023 untuk menyelenggarakan TW-ID Startup Exchange Program 2023. Berangkat dari itu, beberapa instansi turut mendukung bentuk kerjasama bilateral ini dengan menghadirkan Taiwan-Indonesia Startup Gathering & Demo Day yang didukung oleh ACSB Indonesia, MarkPlus Institute, dan IETO Taipei pada Jumat, 21 Juli 2023.
“Saat ini startup tidak bisa hanya sekadar mengejar profit dan pertumbuhan pelanggan, tetapi juga harus memperhatikan isu-isu yang terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk itu di level individu, para pendiri dan pelaku startup juga harus memperhatikan Individual Development Goals (IDGs),” kata Founder ACSB dan Founder MCorp Hermawan Kartajaya.
Perkembangan Startup di Indonesia telah dilihat berbagai instansi, seperti Pemerintah Indonesia yang menyadari potensi besar dari sektor startup dan telah memberikan dukungan melalui kebijakan pro-inovasi dan berbagai program peningkatan kapasitas, salah satunya kerjasama bilateral antara Indonesia-Taiwan. Hal ini merupakan salah satu langkah yang dapat dijadikan peluang tersendiri bagi Indonesia Prima sebagai mitra strategis dan entitas pembangun kemitraan yang berjejaring bisnis global. Hal ini juga turut menyambangi SMESCO dalam rangka membangun ekosistem bersama bagi pelaku UMKM Indonesia bidang teknologi yang berasal dari Taiwan.
Board of Advisor ACSB Indonesia, CEO MarkPlus Institute Dr. Jacky Mussry menyatakan bentuk strategi memasarkan suatu brand memiliki cakupan yang luas dan butuh jiwa kewirausahaan untuk dapat mengejar tren yang ada. Kerjasama Indonesia-Taiwan ini adalah bentuk Entrepreneurial Marketing yang dikembangkan untuk sama-sama mengembangkan startup di kedua negara tersebut.
Tidak semata-mata kerjasama memajukan UMKM Indonesia, kehadiran startup di Indonesia membuka hubungan perdagangan dan investasi bagi pengusaha muda, sekaligus menjadi agenda kerjasama bilateral melalui penyelenggaraan program pertukaran ilmu dan teknologi antara kedua negara dalam Taiwan-Indonesia (TW-ID) Start-Up Exchange Program 2023.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menargetkan 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada 2024, di mana saat ini sebanyak 22 juta UMKM telah onboarding per Maret 2023. Dengan berbagai kategori seperti e-commerce, fintech, healthtech, edutech, dan lain-lain, startup di Indonesia dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi negara. Dampak tersebut terlihat dari beberapa faktor yang semakin berkembang, yaitu berkembangnya perekonomian Indonesia, serta berkembangnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
CEO Indonesia Prima, Diah Yusuf, menyatakan bahwa akan ada bentuk seleksi bagi startup Indonesia yang nantinya saat lolos dapat dikirim ke Taiwan, "Dalam waktu dekat akan dilaksanakan seleksi bagi startup Indonesia, di mana bagi startup Indonesia yang berhasil lolos seleksi akan dikirim ke Taiwan sebagai delegasi pada Agustus-September," ujar Diah.(ak)