telkomsel halo

Mayoritas masyarakat membeli smartphone baru dalam 3 tahun terakhir

03:41:00 | 18 Sep 2023
Mayoritas masyarakat membeli smartphone baru dalam 3 tahun terakhir
JAKARTA (IndoTelko) - Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pada tahun 2022, sebanyak 89% atau sekitar 167 juta penduduk Indonesia telah menggunakan smartphone.

Masifnya penggunaan smartphone di Indonesia mendorong perusahaan riset Populix untuk mengulas lebih jauh seputar pola pembelian hingga metode pembayaran yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi smartphone. Studi yang berjudul "Indonesian Mobile Phone Purchase Behavior" ini dilakukan secara survei online dengan melibatkan 1.096 responden laki-laki dan perempuan.

"Sebagian besar responden merasa cukup dengan penggunaan satu smartphone, tetapi sebagian lainnya menggunakan dua smartphone, bahkan lebih, dengan tujuan untuk mengelola berbagai aktivitas mereka secara lebih efisien. Selain itu, mayoritas responden cenderung mengganti smartphone mereka kurang dari 3 tahun. Ada dua alasan utama yang mendasari keputusan mereka untuk mengganti smartphone, yaitu smartphone lama tidak lagi mendukung sistem operasi terbaru dan kapasitas memori smartphone sudah penuh. Alasan-alasan ini sejalan dengan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh responden saat membeli smartphone baru, seperti besaran RAM dan kapasitas memori yang ditawarkan," ungkap Co-Founder dan CEO, Populix Timothy Astandu.

Hasil survei yang dilakukan oleh Populix pada bulan Agustus 2023 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia merasa cukup dengan memiliki satu smartphone (67%). Sementara itu, 30% dari responden memilih untuk menggunakan dua smartphone, 2% responden menggunakan tiga smartphone, dan 1% responden memiliki lebih dari tiga smartphone. Ada beberapa alasan yang mendorong mereka memiliki lebih dari satu smartphone, seperti penggunaan masing-masing smartphone untuk berbagai tujuan yang berbeda (80%), menjadikannya sebagai cadangan (47%), meningkatkan kapasitas memori (29%), menampung operator seluler yang berbeda di setiap smartphone (15%), serta membandingkan paket yang ditawarkan oleh operator seluler dan mencari yang sesuai dengan kebutuhan (13%). Adapun untuk merek smartphone yang paling banyak dipilih oleh responden, Samsung (32%) menempati posisi pertama dalam daftar, diikuti oleh Xiaomi (24%), Oppo (23%), iPhone (18%), Vivo (13%), Realme (10%), Asus (2%), Huawei (1%), dan Sony (1%).

Mayoritas responden terakhir kali mengganti smartphone mereka kurang dari 3 tahun lalu. Secara lebih rinci, sekitar 36% dari responden mengganti smartphone sekitar 1 hingga 2 tahun yang lalu, 28% melakukan penggantian dalam kurun waktu kurang dari setahun yang lalu, 22% mengganti smartphone-nya dalam 2 sampai 3 tahun yang lalu, dan hanya sebagian kecil yang mengganti smartphone mereka lebih dari 3 tahun yang lalu. Motivasi responden untuk mengganti smartphone pun beragam, termasuk smartphone yang digunakan tidak lagi mendukung sistem operasi terbaru (38%), kapasitas memori smartphone telah mencapai batas maksimal (33%), keinginan untuk memiliki smartphone dengan fitur terbaru (14%), brand smartphone favorit mengeluarkan seri terbaru (6%), dan mengikuti perkembangan tren smartphone terkini (2%).

Selain itu, mayoritas masyarakat Indonesia lebih suka membeli smartphone baru (95%) daripada smartphone "second" (5%). Untuk membeli smartphone baru tersebut, responden lebih condong untuk berbelanja secara langsung di toko (77%) karena mereka merasa lebih aman dan percaya (82%), dapat melihat dan mencoba produk secara langsung sebelum membelinya (74%), merasa bahwa sistem pembayaran lebih aman (35%), dan bisa menikmati promo khusus (21%). Di sisi lain, responden yang memilih untuk membeli smartphone baru secara online merasa bahwa mereka bisa mendapatkan banyak promo dan diskon saat berbelanja online (73%), lebih mudah untuk membandingkan harga produk dari berbagai toko online (67%), serta harga yang ditawarkan secara online lebih terjangkau (65%).

Untuk melakukan transaksi, responden cenderung memilih untuk membayar secara tunai atau menggunakan kartu debit (90%) daripada menggunakan kartu kredit (5%) maupun paylater (5%). Alasan utama untuk memilih pembayaran tunai adalah karena prosesnya lebih mudah dan cepat tanpa melibatkan administrasi yang rumit (69%), menghindari utang (69%), dan adanya promosi pembelian khusus untuk pembelian secara tunai atau menggunakan kartu debit (26%).

GCG BUMN
Responden juga mempertimbangkan beberapa faktor dalam memilih toko atau penjual, seperti tersedianya layanan perbaikan (66%), memberikan garansi penggantian barang baru jika rusak (63%), menawarkan bonus seperti headset TWS atau charger fast charging (59%), memberikan diskon (50%), memberikan bonus aksesori (32%), dan memberikan bonus paket data (24%). Sementara untuk memilih tipe smartphone yang akan dibeli, responden mempertimbangkan kapasitas RAM (78%), kapasitas memori smartphone (65%), harga yang terjangkau (60%), kapasitas baterai (56%), kualitas kamera (55%), merek yang terpercaya (52%), aplikasi-aplikasi bawaan pada smartphone (24%), dan kehadiran model terbaru (22%).(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year