JAKARTA (IndoTelko) Dua pengurus Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) meraih tanda kehormatan Satyalancana tahun 2023 bidang kominfo pada upacara peringatan Hari Bhakti Postel ke-78.
Pada tahun 2023 ini, MASTEL mengusulkan 2 nama untuk mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana.
"Tahun ini kami mengusulkan 2 nama yaitu Sekjen MASTEL C. Mirza Taufik dan Otto Toto Sugiri, Co-Founder yang juga President Director PT DCI Indonesia. Prosesnya cukup ketat, kita perlu menggali dan melihat dari berbagai aspek untuk mendalami dampak positif karya mereka bagi negara. Alhamdulilah keduanya mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalencana dari Presiden RI. Karya yang sangat luar biasa dan bermanfaat bagi masyarakat dan negara", ujar Direktur Eksekutif MASTEL Tulus Sudarsono dalam keterangan kemarin.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyematkan tanda kehormatan Satyalancana tahun 2023 bidang kominfo saat upacara peringatan Hari Bhakti Postel ke-78. Upacara yang bertema KolaborAksi Digital untuk Indonesia Maju berlangsung di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Jalan Cilaki, Bandung.
Upacara yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 27 September dihadiri oleh segenap insan pos dan telekomunikasi.
Berdasarkan Keputusan Presiden yang dibacakan saat upacara Hari Bhakti Postel ke-78, Sekjen MASTEL C. Mirza Taufik dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya oleh Presiden RI atas jasanya dalam bidang komunikasi dan informatika dalam menyediakan dashboard perekonomian di lingkungan Kementerian Keuangan melalui integrasi sistem data dan infrastruktur pusat data terintegrasi.
"Saya merasa sangat diapresiasi Pemerintah atas inovasi integrasi jaringan komunikasi data, pembangunan pusat data, dan pembangunan economic dashboard, saat ditugaskan Telkom di Kementerian Keuangan. Kita juga mengajak insan telematika terus berkolaborasi, karena tantangan industri kita semakin kompleks dan mengalami paradoks. Sektor telekomunikasi akan semakin unregulated. Sementara sebaliknya, aplikasi digital akan semakin diatur oleh Pemerintah. Meski ini adalah keniscayaan, kita berharap Pemerintah senantiasa memperhatikan asas kedaulatan dalam setiap kebijakannya," ujar Mirza.
Dalam kesempatan yang sama, Mirza melihat bahwa terdapat banyak pejuang pos dan telekomunikasi yang juga perlu diapresiasi atas jasa-jasanya di bidang telekomunikasi Indonesia.
Salah satunya adalah almarhum Nonot Harsono yang dijuluki sebagai pendekar TIK nasional, dan mengabdi sebagai Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia 2009 - 2015. Selain itu, almarhum Bapak Nonot juga aktif sebagai pengurus MASTEL dengan sejumlah karya untuk telekomunikasi Indonesia.
"Kita berterima kasih kepada seluruh pejuang telekomunikasi di Indonesia. Kita berharap penghargaan seperti ini dapat terus diberikan pemerintah kepada insan pos dan telekomunikasi yang telah berjuang memajukan industri telekomunikasi hingga saat ini. Salah satunya senior kita almarhum Bapak Nonot Harsono, yang wafat dalam keadaan bekerja saat memberikan masukan regulasi kepada Pemerintah." ujar Mirza.
Mirza berharap MASTEL terus diberikan kesempatan dalam mengusulkan insan pos dan telekomunikasi untuk mendapatkan tanda kehormatan Satyalancana.(ak)