JAKARTA (IndoTelko) - Bank terkemuka di Thailand, KBank bertekad menjadi pemimpin dalam bidang environmental, social, dan governance (ESG) di antara bank-bank di Asia Tenggara. Hal ini akan membantu mempercepat kemajuan Indonesia menuju keberlanjutan dengan menerapkan pengetahuan regional dan strategi yang efektif serta mendanai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
KBank menganut etos Bank Keberlanjutan atau Bank of Sustainability, dengan mengarahkan operasinya menuju pertumbuhan yang seimbang dengan memperhatikan aspek-aspek ESG.
KBank mengumumkan Komitmen Net Zero untuk operasional maupun portofolio pembiayaan bank pada 2030. Untuk mencapai Net Zero di sisi operasional, KBank telah menerapkan berbagai reformasi internal, termasuk penggantian kendaraan bertenaga bensin dengan kendaraan listrik, penggunaan fasilitas hemat energi seperti atap panel surya, mendigitalkan proses operasional untuk mengurangi jejak karbon, menerapkan sistem pengelolaan zero-waste-to-landfill, dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi karyawan dalam praktik berkelanjutan.
Bank ini telah melakukan perbaikan yang signifikan, meskipun masih terdapat ruang untuk perkembangan lebih lanjut. Pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar pada 2022 mencapai 16,8%, melebihi target awal sebesar 8,4%, dan terpilih dalam Indeks Keberlanjutan Dow Jones selama tujuh tahun berturut-turut.
KBank juga merupakan bank pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang menerima penghargaan Carbon Disclosure Project's A List untuk kategori Leadership Level. Lebih lanjut, KBank merupakan satu-satunya bank di Thailand yang diakui oleh Indeks Kesetaraan Gender Bloomberg.
KBank tetap berkomitmen dengan strategi Bank Berkelanjutan dan berencana untuk memperluas penerapan pedoman ESG ke pasar-pasar utama di kawasan ASEAN, khususnya Indonesia, yang telah membuat progres nasional yang signifikan menuju ESG excellence.
Indonesia telah mengambil langkah signifikan untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup, mendorong inklusi sosial, dan meningkatkan praktik tata kelola perusahaan melalui inisiatif, kebijakan, dan kolaborasi yang tepat guna. Secara khusus, pembiayaan berkelanjutan telah muncul sebagai pendorong yang signifikan dalam pertumbuhan ESG di Indonesia dengan menyalurkan modal melalui proyek dan perusahaan yang selaras dengan tujuan akan kesadaran lingkungan, keadilan sosial, dan tata kelola yang baik.
Dengan komitmen yang kuat untuk mendorong Indonesia menuju ekonomi hijau, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menetapkan pedoman dan kerangka kerja komprehensif yang menyelaraskan kegiatan finansial dengan tujuan lingkungan dan sosial. Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan bertujuan untuk memfasilitasi integrasi ESG ke dalam operasional, manajemen risiko, dan praktik pelaporan lembaga keuangan. Hal ini juga memberikan dukungan peraturan dan insentif untuk mendorong inovasi dan investasi pada produk ramah lingkungan.
Selain itu, Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah mengembangkan Taksonomi Hijau untuk mencapai perekonomian berkelanjutan. KBank bertekad untuk meningkatkan upaya dan kontribusi terhadap kemajuan ESG Indonesia dengan menyediakan pembiayaan kepada nasabah korporasi dan komersial (UKM) yang berkontribusi pada tujuan keberlanjutan nasional. Pada 2022, KBank mencatatkan pembiayaan dan investasi berkelanjutan di Thailand senilai lebih dari lebih dari 11 triliun rupiah, dan menargetkan 43 hingga 86 triliun rupiah pada 2030. KBank berkomitmen untuk menerapkan kesuksesan yang sama di Indonesia dengan memfasilitasi pendanaan untuk inisiatif ramah lingkungan yang menjanjikan.
Selain itu, KBank memiliki posisi strategis untuk memanfaatkan basis klien UKM yang kuat dari anak perusahaan utamanya di Indonesia, Bank Maspion. Komitmen kuat Bank Maspion untuk memberdayakan penggerak perekonomian utama Indonesia sejalan dengan visi KBank. Sinergi tersebut akan mempermudah bisnis lokal mendapatkan dukungan finansial untuk inovasi dan inisiatif produk berkelanjutan. Selain itu, Bank Maspion bercita-cita untuk mencapai ESG excellence dan berkontribusi aktif terhadap dekarbonisasi Indonesia dan pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang.
Dikatakan Presiden KBank Pipit Aneaknithi, lembaga keuangan memegang peranan penting yang tak hanya memfasilitasi, namun juga memberikan insentif terhadap transisi menuju ekonomi hijau. "Sebagai Bank Keberlanjutan, peran kami dalam memberdayakan inisiatif dan inovasi berkelanjutan menjadi semakin penting seiring dengan semakin banyaknya perusahaan Indonesia yang berkomitmen pada target net-zero dan pergeseran investasi menjadi lebih ramah ESG,” ujarnya.
KBank menyadari pentingnya memperluas upaya ESG ke Indonesia sebagai bagian dari komitmen yang lebih luas untuk mendorong keberlanjutan di wilayah ASEAN. Ditambahkannya, pada akhirnya, KBank bertujuan untuk menyelaraskan praktik-praktik yang telah dilakukan dengan standar keberlanjutan global dan bekerja secara kolaboratif dengan para pemangku kepentingan lokal, termasuk dunia usaha, pemerintah, dan pelanggan, untuk menyesuaikan inisiatif ESG KBank dengan kebutuhan dan tantangan unik pasar Indonesia serta memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan keberlanjutan Indonesia. (mas)