SINGAPURA (IndoTelko) - Seiring perekonomian dan perusahaan-perusahaan antar negara semakin saling terhubung dan global, permasalahan seputar data dan privasi menjadi jauh lebih kompleks. Berbagai negara dan wilayah juga sudah mulai menciptakan batasan seputar data dan kedaulatan digital untuk melindungi data mereka.
Menanggapi permintaan yang terus meningkat, VMware, Inc. (NYSE VMW) telah membangun sebuah ekosistem yang terdiri dari 22 mitra VMware Sovereign Cloud di kawasan APJ termasuk negara-negara utama seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Australia, dan Selandia Baru, yang menawarkan kemampuan kedaulatan cloud kepada pengguna mereka.
Data dari IDC, enam puluh tiga persen responden survei menyatakan sangatlah penting untuk memiliki solusi cloud yang menyediakan kontrol yurisdiksional dan otoritas penuh atas data. Hal ini menyoroti lebih jauh terhadap kebutuhan bisnis akan infrastruktur cloud yang menyediakan transparansi dan visibilitas data, serta pengendalian residensi data yang ketat. Dalam lanskap cloud yang terus berkembang saat ini, organisasi memerlukan bantuan untuk menavigasi kompleksitas perjalanan multi-cloud mereka.
Di sisi lain, seiring meningkatnya ketergantungan pada data pada transformasi digital, negara-negara di Asia juga perlu mendorong upaya untuk mengembangkan strategi tata kelola data dan undang-undang untuk menegakkan hukum yang berfokus pada privasi, perlindungan, dan keamanan.
Dikatakan Wakil Presiden Senior & General Manager, Asia Pasifik & Jepang, VMware, Sylvain Cazard, dengan semakin banyaknya organisasi yang memprioritaskan keamanan dan kedaulatan data, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberdayakan pelanggan dengan solusi mutakhir untuk menciptakan infrastruktur yang lebih aman dan resilien.
"Penawaran terbaru sovereign cloud kami menunjukkan dedikasi kami untuk memungkinkan perlindungan, kepatuhan, dan kontrol data, serta menyediakan lingkungan yang lebih tepercaya yang membantu bisnis untuk berkembang di dunia digital saat ini," jelasnya.
Setelah kesuksesan acara perdananya pada bulan November tahun lalu, Sovereign Cloud Summit kembali hadir tahun ini, di VMware Explore 2023 Singapura. Sebagai suatu forum bertukar ide kepemimpinan bagi para perumus kebijakan, analis, pemimpin infrastruktur, ahli strategi data, pemimpin Risk & Compliance, dan penyedia teknologi, Sovereign Cloud Summit dirancang untuk mendorong diskusi mengenai Kedaulatan Digital & Data serta diskusi terbuka mengenai strategi dan tantangan bagi kedaulatan cloud, serta Klasifikasi dan Manajemen Data. Mitra-mitra seperti Lintasarta Cloudeka, Cloud HM, NCS Pte Ltd, Dialog, Integrated Global Solutions, dan Advanced Wireless Network Pvt. Ltd dan masih banyak lainnya.
Sementara, CEO CCL, Richard Adams mengatakan, CCL bangga dapat bergabung dengan inisiatif VMware Sovereign Cloud. "Penunjukan ini merupakan validasi lebih lanjut atas komitmen jangka panjang kami terhadap kemampuan TI yang berdaulat, dan warisan kami dalam mendukung berbagai organisasi sektor publik terbesar di Selandia Baru. Tujuan kami adalah untuk membantu para organisasi di Selandia Baru memilih platform cloud terbaik untuk bisnis mereka, baik yang melibatkan platform cloud on-premise, pribadi atau publik. Tim kami memanfaatkan kerangka kerja dan perangkat cloud terbaik di kelasnya yang tersedia seperti layanan CloudIQ kami guna membantu mengelola lingkungan cloud yang beragam dan kompleks, serta keahlian dan layanan profesional kami yang luas untuk membantu pelanggan kami mentransformasi bisnis mereka," paparnya.
Sedangkan, Associate Director Cloud di Datacom, Darren Hopper mengungkapkan, di Datacom, pihaknya mendukung pendekatan cloud hybrid sebuah pendekatan yang memungkinkan para organisasi menyimpan data di beberapa cloud tergantung pada kebutuhan spesifik mereka.
"Melalui kemitraan kami dengan VMware, kami dapat memberikan penawaran cloud berdaulat yang kuat kepada organisasi-organisasi di seluruh Australia dan Selandia Baru yang memerlukan elemen penyimpanan data lokal sebagai bagian dari kebutuhan strategis dan operasional mereka yang lebih luas," katanya.
Pun Head of Private Cloud, Macquarie Cloud Services, Jonathan Staff menambahkan, kedaulatan data harus menjadi area fokus utama ketika dunia usaha dan lembaga pemerintah Australia bersiap menghadapi Strategi Keamanan Siber baru. Para organisasi memerlukan kepastian terkait kemampuan mereka untuk menyimpan, mengelola, dan mengamankan data di dalam yurisdiksi Australia.
"VMware memahami hal ini dan kedaulatan khusus Macquarie Cloud Services yang disertifikasi oleh pemerintah baik di tingkat cloud maupun pusat data merupakan bagian penting dari keberhasilan kemitraan kami," ujarnya. (mas)