Evolusi Ethereum: Transisi Ethereum ke model Proof of Stake (PoS) melalui Ethereum 2.0 menandai pergeseran yang signifikan dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
Berbicara mengenai perubahan yang signifikan di tahun 2023 tidak hanya terpaku pada tiga poin di atas. Nama nama besar seperti Blackrock yang bermitra dengan Coinbase, menyediakan layanan agar lembaga institusional dapat menyimpan dan melakukan perdagangan kripto melalui platform manajemen investasi nya yaitu Aladdin; serta BNY Mellon, salah satu bank tertua di Amerika yang juga ikut meluncurkan layanan penyimpanan kripto bagi klien kliennya.
Sementara, lembaga keuangan tradisional, seperti K.B. Financial Group, United Overseas Bank, Citigroup, Goldman Sachs, dan Commonwealth Bank of Australia, muncul sebagai investor paling aktif dalam perusahaan blockchain. Hal ini menunjukkan minat yang meningkat terhadap industri aset digital yang menandakan lembaga keuangan tradisional semakin mengakui kehadiran dan nilai dari aset digital.
Director Ethics & Impact dari Fasset, Mufti Faraz Adam melihat bahwa sektor aset digital pada tahun 2023 tidak hanya tentang pergerakan harga namun juga berbicara mengenai perubahan struktural yang ada. Minat yang meningkat dari perusahaan raksasa teknologi dalam aset digital dan teknologi Web3 menandai pergeseran yang signifikan. Menurutnya, peran pemerintah, khususnya regulasi MiCA Uni Eropa, memainkan peran penting dalam membentuk lanskap regulasi bersamaan dengan ekspansi peluang kerja di sektor Web3. Di Asia, aktif memfasilitasi regulasi yang ramah terhadap perkembangan Web3 yang menjadikan Asia sebagai pelopor dalam menetapkan standar baru untuk komunitas global.
"Efek domino atas kejatuhan salah satu crypto exchange global terkemuka tidak bisa dipungkiri menyebabkan pembelian kripto menjadi lesu. Namun, perkembangan positif muncul di akhir tahun, seperti usulan tentang Bitcoin dan Ethereum ETF, munculnya teknologi Web3, adanya sistem yang menawarkan kepemilikan dan kontrol yang nyata atas data dan aset, dan mendorong perusahaan di bidang fintech untuk mengembangkan sistem pembayaran yang sejalan dengan prinsip Web3," jelasnya.
Jika membahas mengenai Bitcoin, Mufti melihat bahwa Bitcoin mengalami fase bearish di awal tahun namun berangsur angsur pulih baru baru ini. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti Momen Bitcoin Halving Day yang akan datang pada April 2024 ataupun optimisme atas persetujuan ETF Bitcoin dari SEC bulan Oktober lalu yang tidak hanya dapat mendorong kenaikan harga ETF Bitcoin juga dapat mendorong reputasi aset kripto dengan tingkat volatilitas yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Upaya Bitcoin ETF, yang dipimpin oleh BlackRock, salah satu pelaku utama dalam industri keuangan menjadi narasi utama pada tahun 2023. Prospek spot Bitcoin ETF secara signifikan meningkatkan kepercayaan baik bagi investor institusional maupun ritel. Beberapa aplikasi yang menyediakan layanan jual beli Bitcoin dan Ethereum ETF, secara langsung menyediakan jalur yang resmi dan terregulasi bagi investor institusional untuk masuk ke pasar.
"Kuartal keempat tahun 2023 menandai titik balik bagi lima stablecoin teratas dan mencatat kekayaan bersih sebesar $3,8 miliar. Peningkatan positif ini menunjukkan minat baru dalam pasar aset digital. Peningkatan pasokan stablecoin ini tidak hanya mencerminkan peningkatan modal yang tersedia untuk investasi dalam aset digital, namun juga sebagai tanda pembelian yang masif di pasar," tambah Mufti.
Analisis dari Binance menunjukkan bahwa pergerakan positif ini adalah indikasi jelas dari aliran modal ke dalam pasar aset digital dan dapat membuka era baru bagi pertumbuhan dan adopsi aset digital.
Ditanya mengenai apa saja refleksi dan pelajaran yang bisa diambil di tahun 2023 untuk ranah aset digital dan blockchain, Mufti menuturkan beberapa poin seperti volatilitas dalam pasar kripto adalah sesuatu yang perlu dihadapi oleh para investor. Dengan mempelajari volatilitas, kita bisa mengetahui pentingnya manajemen risiko dan berpikir jangka panjang. Tahun ini, Mufti juga menyoroti pentingnya penelitian dan due diligence yang cermat dalam setiap keputusan investasi, terutama untuk investasi high risk high return.
Ia menganjurkan agar narasi mengenai aset digital tidak hanya berpatokan pada spekulasi namun lebih ke apresiasi teknologi yang mendasarinya dan potensi pengaplikasian dan pengembangannya.
"Dengan meningkatnya kompleksitas ekosistem blockchain, ada kebutuhan yang meningkat untuk edukasi dan kesadaran agar para investor dapat terinformasi dengan baik tentang risiko dan peluang berinvestasi pada aset digital," katanya. (mas)