telkomsel halo

Fortinet dan ITS bina talenta keamanan siber Indonesia

07:37:00 | 06 Mar 2024
Fortinet dan ITS bina talenta keamanan siber Indonesia
Foto : Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Fortinet®, pemimpin keamanan siber (cybersecurity) global dalam mendorong konvergensi antara jaringan dan keamanan, hari ini mengumumkan telah bermitra dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai bagian dari komitmen berkelanjutannya untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan siber di Indonesia. Kemitraan ini diresmikan pada 29 Agustus melalui penandatanganan Memorandum Kolaborasi di Gedung Pusat Riset ITS.

Diharapkan dengan kerjasama ini akan bermanfaat bagi seluruh anggota komunitas akademis ITS melalui pelatihan bersama dan program sertifikasi yang dapat meningkatkan keterampilan keamanan siber mereka. Secara bersamaan, kemitraan ini juga memberi kesempatan bagi Fortinet untuk menyediakan akses gratis terhadap produk-produknya untuk digunakan para mahasiswa, serta mentransformasi laboratorium keamanan siber di ITS agar dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan praktik yang lebih baik.

Kolaborasi ini bertujuan menutup kesenjangan keterampilan keamanan siber, terutama karena laporan Kesenjangan Keterampilan Keamanan Siber Global tahun 2023 dari Fortinet menemukan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 3,4 juta orang terlatih untuk memastikan perlindungan penuh terhadap ancaman siber. Kesenjangan ini telah mengakibatkan peningkatan risiko keamanan, dengan 94 persen Perusahaan mengalami setidaknya satu kali pelanggaran pada tahun 2022, yakni naik sebanyak 72 persen dari tahun 2021.

Menurut Direktur Pengembangan Sistem Teknologi dan Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rizky Januar Akbar, S.Kom., M.Eng., kendati serangan keamanan siber meningkat, kami melihat semakin sedikit mahasiswa yang berminat pada bidang studi jaringan komputer. Hal ini mempersulit kami dalam menjembatani kesenjangan talenta keamanan siber dan membatasi akses perusahaan terhadap keterampilan penting yang dapat melindungi sistem mereka.

"Kolaborasi dengan Fortinet bertujuan menghidupkan kembali minat tersebut dengan memberikan program pelatihan keamanan siber yang terstruktur kepada mahasiswa. Kami secara khusus memilih Fortinet karena popularitasnya yang semakin meningkat di kalangan kampus dan perusahaan nasional. Selain itu, mahasiswa ITS yang lulus dari program ini akan memiliki keahlian dan kualifikasi yang diperlukan agar mudah mendapat pekerjaan, sekaligus memberikan kontribusi signifikan di bidang keamanan siber," katanya.

Sementara, Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, ada kebutuhan besar akan tenaga ahli profesional keamanan siber di Indonesia, sehingga inisiatif untuk membekali tenaga kerja menghadapi tantangan saat ini dan masa depan adalah suatu keharusan. Hal ini semakin ditegaskan oleh fakta bahwa dunia digital semakin kompleks, dan ancaman siber diperkirakan akan meningkat.

"Membangun pertahanan terhadap ancaman siber membutuhkan pendidikan sejak dini, dan inilah alasan kami di Fortinet merasa bangga menjalin kemitraan dengan ITS—sebuah institusi akademis yang seperti kami, memperjuangkan ketahanan siber," jelasnya.

Dengan 66 persen perusahaan memperkirakan peningkatan serangan siber di masa depan, kedua mitra berharap kolaborasi ini akan menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan teoretis dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri.

GCG BUMN
Kolaborasi ini juga selaras dengan tujuan Fortinet untuk memperkuat postur keamanan siber nasional melalui peningkatan kesadaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, kedua belah pihak berharap inisiatif ini akan menjadi langkah pertama dalam menyediakan informasi keamanan siber yang komprehensif, tidak hanya di Jakarta tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year