81% profesional di Indonesia termotivasi dalam 'Loud Learning'

06:06:00 | 19 Jun 2024
81% profesional di Indonesia termotivasi dalam 'Loud Learning'
LinkedIn Career Expert, Serla Rusli (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Di era AI ini, para profesional harus mengembangkan skills baru untuk memajukan karier. Namun, penelitian terbaru dari Linkedln, jaringan profesional terbesar di dunia, menunjukkan bahwa mereka menghadapi hambatan dalam proses belajar. Meskipun 79% profesional di Indonesia mengatakan bahwa perusahaan mereka sudah cukup baik dalam menciptakan budaya belajar, temuan menunjukkan bahwa 92% mengalami kesulitan untuk memprioritaskan pembelajaran karena komitmen kerja dan keluarga.

Hambatan utama yang dihadapi termasuk kurangnya waktu akibat jadwal kerja yang padat (33%), tanggung jawab keluarga atau komitmen pribadi lainnya (31%), dan kurangnya motivasi atau disiplin untuk menyisihkan waktu (27%).

Loud Learning’, yang menyuarakan ambisi belajar di tempat kerja, telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini. Sekitar 83% profesional di Indonesia mengatakan bahwa praktik ini dapat membantu mereka meluangkan waktu untuk meningkatkan skills.

Terdapat tiga cara utama yang digunakan oleh para profesional di Indonesia dalam 'Loud Learning', yaitu: #1 berbagi pembelajaran dengan rekan tim (47%), #2 membagikan perjalanan pembelajaran atau pencapaian mereka di LinkedIn (40%), dan #3 memberitahu anggota tim tentang waktu belajar mereka (39%). Tercatat, 72% dari para profesional di Indonesia sudah terlibat dalam 'Loud Learning'.

Tercatat sekitar 81% dari para profesional di Indonesia mengatakan bahwa mereka termotivasi untuk terlibat dalam ‘Loud Learning’ setelah melihat rekan mereka menggunakannya. Untuk melengkapi pengalaman belajar mereka, 63% dari para profesional di Indonesia juga mengatakan bahwa mereka memiliki Learning BFFseorang teman yang mendukung dan belajar bersama mereka. Jadi, seluruh pengalaman belajar lebih menyenangkan dan efektif, sambil membantu mereka tetap bertanggung jawab terhadap tujuan belajar.

Penelitian LinkedIn menunjukkan, 85% profesional di Indonesia percaya bahwa terlibat dalam 'Loud Learning' dapat mendukung pertumbuhan karier. Beberapa manfaatnya termasuk membuka peluang, baik untuk karier baru ataupun kemajuan karier (30%), memberikan kesempatan untuk mendapat mentor dan bimbingan dari para profesional berpengalaman (29%), dan memfasilitasi berbagai pengetahuan dan wawasan di antara rekan sejawat (25%).

Dikatakan LinkedIn Career Expert, Serla Rusli, menurut data LinkedIn, skills yang diperlukan untuk pekerjaan di Indonesia diperkirakan akan berubah sebesar 68% pada tahun 2030, dipercepat oleh hadirnya AI generatif. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari rata-rata global sebesar 50% yang diprediksi sejak tahun 2016.

"Sangat penting bagi para profesional untuk fokus pada pembelajaran dan peningkatan skills untuk melindungi karier mereka ke depan. ‘Loud Learning’ adalah trik hebat yang dapat mereka gunakan untuk mengatasi tantangan dalam meluangkan waktu untuk belajar. Dengan ‘Loud Learning’, Anda tidak hanya memprioritaskan perjalanan pembelajaran pribadi tetapi juga menginspirasi dan mendorong orang lain untuk meluangkan waktu demi mengembangkan keterampilan,” jelasnya.

LinkedIn juga memperkenalkan alat Premium baru yang didukung AI untuk membantu para profesional mempercepat perjalanan mereka dalam belajar. Fitur coaching baru dari LinkedIn Learning yang didukung AI dapat membantu memandu para profesional saat mengambil course, dimana mereka bisa meminta ringkasan konten atau klarifikasi pertanyaan, sehingga para profesional bisa mendapatkan wawasan dan pelajaran langsung secara real-time dari halaman kursus.

LinkedIn juga sedang menguji fitur untuk meminta saran dari ahli, didukung oleh AI, yang memungkinkan para profesional berinteraksi via chat yang mudah digunakan bersama instruktur terpilih dan segera menerima saran terpersonalisasi yang bermanfaat.

LinkedIn juga telah membuka akses gratis ke beberapa LinkedIn Learning Courses, termasuk pembelajaran yang berfokus pada AI seperti Building AI Literacy dan Advancing Your Skills in Deep Learning and Neural Networks, serta yang mendukung kemajuan karier sepertiBeating Procrastination dan Project Management Foundations. Adapun course ini tersedia hingga tanggal 8 Juli 2024.

Berikut adalah Tips dari LinkedIn Career Expert, Serla, tentang bagaimana para profesional dapat memprioritaskan dan menghabiskan waktu untuk belajar :

1. Vokal dan alokasikan waktu untuk belajar

Untuk mengutamakan belajar, penting untuk bersuara dan secara sadar mengalokasikan waktu. Block jadwal di kalender adalah cara sederhana untuk berkomitmen dan memungkinkan orang lain melihat dedikasi Anda. Mulailah dengan mengalokasikan waktu sesaat, bahkan hanya 15 menit sehari, agar Anda dapat tetap konsisten dan teratur dalam belajar.

2. Berbagi updates tentang perjalanan belajar Anda di tempat kerja dan di LinkedIn

Mem-posting perjalanan belajar Anda dapat menginspirasi orang lain. Ceritakan kemajuan belajar Anda dan bagaimana Anda mengatasi hambatan dengan rekan kerja dan jaringan LinkedIn. Ini dapat memicu diskusi dan mungkin menginspirasi orang lain untuk juga meluangkan waktu untuk belajar.

3. Mencari teman belajar (Learning BFF)

Seorang teman belajar yang suportif dapat membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan, bertanggung jawab, dan berkesan. Bagikan wawasan dan saling mengingatkan terhadap komitmen belajar untuk tetap termotivasi sepanjang perjalanan belajar. Seorang teman belajar juga dapat membantu memperluas alat bantu belajar dengan memperkenalkan Anda pada alat-alat dan sumber daya baru.

4. Manfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman belajar Anda

Bayangkan jika Anda menemukan seorang ahli di bidangnya dan berdiskusi tentang topik yang mereka kuasai seperti negosiasi, kesejahteraan, atau strategi bisnis. Fitur saran dari ahli baru LinkedIn, yang didukung oleh AI dan sedang diuji coba, memiliki kemampuan untuk memberikan Anda saran praktis yang personal langsung dari para pemimpin bisnis terkemuka dan pelatih di LinkedIn Learning.

5. Bangun komunitas belajar

Terlibatlah dalam diskusi di Grup LinkedIn - komunitas online di mana para profesional sejenis berkumpul untuk berbagi wawasan tentang berbagai topik. Anda juga dapat berkontribusi pada artikel kolaboratifuntuk pertukaran perspektif yang beragam lebih lanjut. (mas)

Artikel Terkait