JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan infrastruktur digital terkemuka dunia, Equinix mengumumkan penerbitan obligasi hijau senilai SGD 500 juta dalam penawaran perdananya di pasar Singapura. Penerbitan ini menjadikan Equinix sebagai perusahaan asal Amerika Serikat pertama yang memasuki pasar Dolar Singapura dalam 5 tahun terakhir. Dana dari obligasi hijau ini akan digunakan untuk memperkuat komitmen Equinix terhadap keberlanjutan serta meningkatkan efisiensi operasional portofolionya.
Equinix menerbitkan obligasi hijau senior senilai SGD 500 juta dengan bunga 3,50% yang jatuh tempo pada tahun 2030. Penawaran ini resmi ditutup pada 13 Maret 2025.Dengan penerbitan terbaru ini, total obligasi hijau yang telah diterbitkan Equinix secara global mencapai sekitar USD 7,3 miliar.
Diungkapkan Managing Director Equinix Singapura, Yee May Leong, seiring dengan percepatan adopsi AI, meningkatkan efisiensi energi dan mengintegrasikan inovasi keberlanjutan terbaru di pusat data kami menjadi semakin krusial. Penerbitan obligasi hijau perdana kami di Singapura menegaskan komitmen pihaknya untuk merancang dan membangun infrastruktur hemat energi serta mengurangi jejak karbon.
“Equinix selalu menjadi pendukung kuat Strategi AI Nasional Singapura dan Green Plan 2030. Pencapaian ini semakin memperkuat dedikasi kami untuk mendorong visi AI nasional secara bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui ekosistem AI kami yang dinamis,” katanya.
Sementara, Kepala Global Investasi BankingPerbankan DBS Bank, Clifford Lee mengatakan, DBS dengan bangga mendukung Equinix dalam penerbitan obligasi perdananya di pasar obligasi Singapura. Dengan meningkatnya permintaan layanan digital seperti e-commerce dan kecerdasan buatan dalam beberapa tahun ke depan, pengembangan pusat data yang inovatif dan efisien akan menjadi kunci dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
"Sebagai obligasi hijau pertama yang diterbitkan oleh perusahaan non-keuangan asing di Singapura, penerbitan ini juga menegaskan peran penting pasar modal dalam mendorong ekonomi digital yang lebih ramah lingkungan serta memperkuat posisi Singapura sebagai pusat pembiayaan berkelanjutan di kawasan,” ujarnya.
Sedangkan, Direktur Eksekutif Pasar Modal Utang Amerika Utara, Standard Chartered, Maria-Lisa Farmakidis menjelaskan, dengan memanfaatkan koneksi investor yang kuat di Asia, ia sangat senang dapat mendukung Equinixdalam mencapai transaksi penting ini. "Keberhasilan penawaran perdana ini tidak hanya memperkuat kehadiran Equinix di pasar obligasi dolar Singapura, tetapi juga membuka peluang bagi penerbitan-penerbitanberikutnya di masa depan,” katanya.
Selain itu, Equinix akan mengalokasikan dana yang setara dengan hasil bersih dari penerbitan obligasi hijau untuk membiayai atau membiayai kembali, baik secara keseluruhan maupun sebagian, proyek hijau yang baru selesai maupun yang akan datang. Strategi alokasi Equinix mencakup pendanaan pengeluaran proyek hingga dua tahun sebelum penerbitan obligasi hijau dan tiga tahun setelahnya.
Proyek-proyek ini, yang menjadi tulang punggung misi keberlanjutan perusahaan, mencakup berbagai kategori berdampak besar—mulai dari pengembangan bangunan ramah lingkungan, inovasi energi terbarukan, efisiensi energi tingkat lanjut, konservasi sumber daya, hingga solusi dekarbonisasiterdepan.
Equinix terus berinvestasi dalam teknologi baru dan inovatif di bidang efisiensi energi, energi terbarukan, dan proyek ekspor panas sebagai bagian dari strategi keberlanjutan global Future First. Strategi ini berfokus pada area yang memberikan dampak terbesar bagi pelanggan dan pemangku kepentingan utama. (mas)