JAKARTA (IndoTelko) - PT First Media Tbk (KBLV) akhirnya membuka ke publik model kerjasama yang dilakukannya dengan PT Internux untuk mengembangkan jaringan tetap lokal dan jasa akses internet.
Dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (25/10), Direktur Utama First Media Ali Chendra menyatakan aliansi strategis antara kedua perseroan tertuang dalam Strategic Alliance Agreement (SAA) yang ditandatangani pada 23 Oktober 2013.
Di SAA tersebut diatur masalah kolaborasi di antara pihak dalam kerangka penyediaan jasa akses internet kepada masyarakat maupun pelanggan. Sebagai bagian dari pelaksanaan kerjasama itu berdasarkan SAA dalam kerangka penyedian jasa akses internet, First Media dan Internux juga menandatangani beberapa kesepakatan.
Adapun kesepakatan tersebut, seperti Network Support Agreement (NSA) yang mengatur dukungan jaringan tetap lokal milik perseroan yang dilakukan Internux.
Berikutnya, Asset Lease Agreement (ALA) yang mengatur tentang pemberian sewa dan pengalihan beberapa peralatan untuk jaringan wireless dari perseroan kepada Internux. Nilai transaksi pemberian aset dan pengalihan beberapa peralatan untuk jaringan wireless dari First Media ke Internux tidak mencapai dari 20% ekuitas perseroan.
"Pelaksanaan transaksi seperti diatur dalam SAA dan NSA merupakan kegiatan usaha utama perseroan yang telah dijalankan selama ini oleh perseroan sehingga bukan merupakan transaksi material," ungkapnya.
Internux merupakan pemegang izin penyelenggara jaringan lokal tetap berbasis packet switches dengan menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHZ untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel sesuai dengan keputusan Menkoinfo NOmor 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tertanggal 26 April 2012 dan selaku penyelenggara jasa akses internet sesuai keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.
Internux adalah juga pemenang tender BWA di zona 4 atau dikenal dengan Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodetabek) beberapa tahun lalu. Operator inimemiliki lebar pita 15 MHz (2375 – 2390) di 2,3 GHz. Jumlah itu sama dengan First Media di 2360 – 2375 untuk Jabodetabek.First Media sendiri tengah membangun sekitar 1.500 BTS berbasis TDD LTE didukung Huawei dengan skema vendor financing.
Sebelumnya, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta First Media dan Internux mengklarifikasi model kerjasama yang tengah dikembangkan keduanya dalam menggarap teknologi Time Division Duplex Long Term Evolution (TDD LTE) di zona Broadband Wireless Access (BWA) yang dimilikinya.
Kemenkominfo mengingatkan, kerjasama First Media dan Internux akan memunculkan masalah jika keduanya melakukan merger atau akuisisi tanpa pemberitahuan kepada regulator.Pasalnya, pemerintah perlu tahu apakah ada pengalihan izin frekuensi, sharing frekuensi atau tidak, dan berbagai aspek lainnya.(id)