JAKARTA (IndoTelko) – PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) akhirnya membuka kartu terkait niat dibalik melakukan aksi
right issue atau penawaran umum terbatas (PUT) I pada tahun ini.
“Kami tahun ini akan lebih agresif membangun menara. Soalnya kita banyak mendapatkan pesanan menyediakan menara dari operator. Kita butuh uang segar sehingga dilakukan right issue,” ungkap CEO Inti Bangun Sejahtera Andrie Tjioe ketika berbincang santai dengan IndoTelko, kemarin.
Diungkapkannya, perseroan telah berhasil melakukan
diversifikasi penyewa dengan tidak lagi hanya mengandalkan PT Smartfren telecom Tbk (FREN).
“Strategi melakukan diversifikasi penyewa yang kita mulai sejak tahun lalu itu berhasil. Sekarang kita tidak hanya didominasi Smartfren untuk kontributor pendapatan," ungkapnya.
Seperti diketahui, Inti Bangun tengah dalam proses melakukan right issue dengan harga saham yang ditawarkan di Rp 3.176 per lembar. Jika berjalan mulus, dana yang akan dihimpun sekitar Rp 660,072 miliar.
Andrie optimistis right issue ini akan banyak peminat walau suasana politi tengah panas.”Kan ada sekuritas yang menjalankan ini, kita percayalah nanti hasilnya terbaik,” katanya.
Sebelumya, Inti Bangun juga mengandalkan dana dari bursa kala ingin ekspansi dengan menggelar
Initial Public Offering (IPO) dan harga sahamnya kala itu sempat melesat.
Secara terpisah, Praktisi Telematika Teguh Prasetya memprediksi right issue Inti Bangun banyak diminati karena profitabilitas sektor sewa menara memiliki jaminan return yang tinggi. “Lihat saja Bali Towerindo, sahamnya naik terus sejak melantai di bursa sampai di suspend,” katanya.(id)