JAKARTA (IndoTelko) - Fitch Ratings Indonesia telah memberikan Peringkat Nasional Jangka Panjang di A(idn) kepada PT Finnet Indonesia (Finnet) dengan Outlook Stabil.
Finnet selama ini dikenal menyediakan jasa pembayaran untuk Telkom Group. Perseroan dimiliki secara tidak langsung oleh Telkom (60%) dan Dana Pensiun Bank Indonesia (40%).
Peringkat nasional di kategori A menunjukkan ekspektasi akan resiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
Namun, adanya perubahan pada keadaan atau kondisi ekonomi bisa saja mempengaruhi kapasitas untuk membayar secara tepat waktu dibandingkan komitmen keuangan yang ditunjukkan oleh kategori peringkat yang lebih tinggi.
Pendukung
Dalam analisa yang dilakukan Fitch, faktor-faktor pendukung dari peringkat Finnet diantaranya, bisnis captive dari Telkom. Peringkat Finnet mencerminkan hubungan dengan grup Telkom, dimana sekitar 80% dari arus kas berasal dari bisnis dengan pemegang saham 60% Telkom, dan perusahaan afiliasi Telkomsel.
Fitch berekspektasi hubungan tersebut akan tetap kuat dalam jangka waktu menengah karena strategi Telkom untuk menjaga bisnis jasa pembayaran tetap berada di dalam grup. Finnet juga memperoleh keuntungan dari posisi pasar Telkomsel yang kuat di industri telekomunikasi Indoensia (45% pangsa pasar dari jumlah pelanggan) dan potensi pertumbuhan jasa telekomunikasi yang tinggi didukung oleh populasi yang muda dan segmen kelas menengah yang bertumbuh.
Fitch memberi peningkatan peringkat kepada Finnet sebanyak 1 notch dari peringkat stand-alone di A-(idn) berdasarkan rekam jejak adanya dukungan keuangan dari Telkom. Kedua pemegang saham memberikan pinjaman kepada Finnet di tahun 2008 dan menunjukkan keinginan untuk terus mendukung kebutuhan pendanaan perusahaan jika dibutuhkan.
Posisi neraca yang kuat dari Finnet juga menjadi pertimbangan dari peringkat ini dimana Fitch berekspektasi Finnet akan membukukan hutang bersih di tahun 2015 dari posisi historis kas bersih, sejalan dengan rencana perusahaan untuk mendanai peningkatan kebutuhan modal kerja dengan hutang.
Fitch percaya Finnet akan dapat menurunkan rasio hutang dengan cepat, kembali ke posisi kas bersih di tahun 2016, dan menjaga profil hutang yang rendah dengan rasio hutang FFO adjusted leverage di bawah 1x.
Hal ini didukung oleh arus kas yang dapat diprediksi dari bisnis pulsa prabayar Telkomsel dan kebutuhan capex yang rendah.
Pertimbangan lainnya, pertumbuhan tinggi dengan modal yang Intensif. Fitch berekspektasi untuk menggandakan pendapatan tahun ini dengan perusahaan memulai jasa payment aggregator untuk penjualan pulsa prabayar Telkomsel lewat channel modern atau "non-tradisional".
Walaupun hal ini akan meningkatkan kebutuhan modal kerja Finnet secara signifikan, resiko dimitigasi oleh rencana pendanaan dan posisi pasar Telkomsel yang kuat di industri telekomunikasi Indonesia.
Peringkat Finnet dibatasi oleh skala usaha yang kecil, dan posisi strategis yang terbatas terhadap Telkom. Kontribusi Finnet terhadap penjualan Telkom masih kecil, sekitar 10% atau kurang. (
Baca juga:
Target Finnet di 2015)
Fitch tidak berekspektasi kontribusi Finnet terhadap Telkomsel akan meningkat secara signifikan dalam jangka waktu menengah, mengingat tinggi nya porsi pembayaran melalui channel tradisional di Indonesia.
Diperkirakan Finnet akan memulai perannya sebagai aggregator chanel pembayaran pulsa prabayar Telkomsel setelah semester pertama 2015 dimana jumlah transaksi dari Telkomsel akan meningkat sebanyak 20% di tahun 2015. (
Baca juga:
Finnet garap pembayaran KartuHalo)
Marjin EBITDA akan tertekan menjadi 7% di tahun 2015 dari 18% di 2014 akibat kontribusi pendapatan yang lebih tinggi dari penjualan pulsa prabayar Telkomsel. Diperkirakan belanja modal dari Finnet akan moderat sebesar Rp 50 - 60 miliar per tahun.(ak)