JAKARTA (IndoTelko) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan laba sebesar Rp319,80 miliar di kuartal I 2015 turun 39,28% dibandingkan dengan periode sama 2014 sebesar Rp526,65 miliar.
Dalam laporan Keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), terlihat pemicu merosotnya kinerja emiten penyedia menara telekomunikasi ini di periode Januari-Maret 2015 disebabkan oleh Kerugian Kurs yang cukup besar yaitu Rp30,85 miliar.
Pada kuartal I 2014, Perseroan malah mendapatkan keuntungan kurs sebesar Rp266,23 miliar. Pendapatan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 5,9% menjadi Rp827,34 miliar dari pendapatan pada kuartal I 2014 yaitu Rp781,23 miliar.
Pasokan pendapatan Tower Bersama di Kuartal I 2015 berasal dari Telkomsel sebesar Rp320,33, Indosat (Rp193,55 miliar), XL Axiata (Rp126,52 miliar), Telkom (Rp52,53 miliar), Smartfren Telecom (Rp21,15 miliar), Hutchison 3 Indonesia (Rp89,79 miliar), dan lainnya Rp23,46 miliar.
Dua operator yakni Bakrie Telecom dan Axis Telecom tak lagi menjadi penyewa di Tower Bersama di periode Januari-Maret 2015.
Beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi Rp104,21 miliar dari sebelumnya Rp120,59 miliar. Sehingga, laba kotor yang dikantongi emiten berkode saham TBIG tersebut mencapai Rp723,12 miliar dari Rp660,63 miliar.
Laba operasi Tower Bersama mencapai Rp644,25 miliar dari Rp593,55 miliar. Laba sebelum pajak mencapai Rp377,36 miliar dari Rp640,27 miliar dan laba bersih periode berjalan Rp343,52 miliar dari Rp555,28 miliar.
Aset Tower Bersama pada Kuartal I 2015 mencapai Rp22,63 triliun, tumbuh sedikit dari aset pada tahun 2014 yaitu Rp22,03 triliun. Utang Perseroan mengalami peningkatan dari Rp17,90 triliun menjadi Rp18,76 triliun.(wn)