JAKARTA (IndoTelko) – Bisnis penyediaan menara telekomunikasi diyakini tetap bergairah ditengah kondisi makro ekonomi yang melandai.
Dalam kajian terbaru dari Tim riset KDB Daewoo Securities mengatakan, meskipun situasi ekonomi tengah lesu, pelanggan seluler masih tumbuh dengan CAGR 5,7%. Hal ini dipicu permintaan untuk layanan data dan perubahan gaya hidup dimana pengguna lebih akrab dengan sosial media.
Salah satu pemain menara yang disorot KDB Daewoo adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang bergerak di bidang penyediaan solusi dan layanan infrastruktur telekomunikasi. Situs telekomunikasi, yang terdiri dari menara telekomunikasi, situs shelter-only dan jaringan DAS, terutama terletak di Pulau Jawa dan Pulau Bali, Indonesia.
Penopang pendapatan dari emiten dengan kode saham TBIG ini adalah sewa menara (98,8%), dan repeater (1,2%). Kapitalisasi pasar TBIG sekitar di Rp44,8 triliun..
Pada 2014, perusahaan memiliki 11.820 situs telekomunikasi dengan total penyewa 19.076. Saat ini, perusahaan masih dalam proses kesepakatan pertukaran saham dengan Mitratel, anak perusahaan Telkom di mana Tower Bersama akan memiliki 100% saham Mitratel dalam pertukaran dengan 13.7% saham TBIG.
Proses ini akan dilakukan dalam dua tahap dan setelah pertukaran selesai, semua menara Mitratel dan penyewanya akan dipindahkan ke Tower Bersama yang akan meningkatkan total situs menara menjadi 15.194 dan total penyewa 22.391. (
Baca juga: Jelang akhir CSEA Tower Bersama-Telkom)
Dampak positif lain dari transaksi ini adalah Tower Bersama akan lebih terpengaruh dari perluasan jaringan dan rencana divestasi menara Telkom. Soalnya, sekitar 45% pendapatan Tower Bersama pada 2014 berasal dari Telkom Grup. Tower Bersama juga menjadi pemain utama untuk operator Tier-1 dimana 81% berasal dari 3 pemain besar.
Relasi perusahaan dengan para pemain telco besar ini membuat posisi perusahaan lebih baik di pasar dibanding pesaingnya.
Rekomendasi dari KDB Daewoo untuk saham Tower Bersama adalah Trading Buy dengan target harga 12 bulan sebesar Rp10.400 dengan target P/E sebesar 27,5x dari konsensus 2015F EPS (Rp378,7) dan mempunyai potensi kenaikan sebesar 11,2%.(wn)