telkomsel halo

Pendapatan Metrodata Tembus Rp 6,8 triliun Hingga Kuartal III 2015

12:14:48 | 06 Nov 2015
Pendapatan Metrodata Tembus Rp 6,8 triliun Hingga Kuartal III 2015
Susanto Djaja (tengah) bersama para mitra di Metrodata Solution Day (dok/MTDL)
JAKARTA (IndoTelko) –  PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berhasil mencatat pendapatan sebesar sebesar Rp 6,8 triliun hingga kuartal  ketiga 2015 atau meningkat 14,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,9 triliun.

Direktur Utama Metrodata Susanto Djaja mengungkapkan,  di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 ini, dimana permintaan domestik dan daya beli masyarakat menurun, perseroan masih tetap optimis untuk bisa mencapai target di tahun 2015, yaitu meraih Penjualan sebesar Rp 9,5 triliun dan Laba bersih sebesar Rp 190 miliar.

“Perlambatan pertumbuhan Ekonomi berdampak pada menurunnya penjualan produk-produk TI, tetapi dengan meningkatnya kontribusi penjualan smartphone dan tablet, Perseroan berhasil mengalami pertumbuhan penjualan hingga kuartal  ketiga 2015,”paparnya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11).

Dijelaskannya, dari sisi bisnis Distribusi, Perseroan telah memiliki lebih dari 1.500 dealer / reseller TI termasuk sekitar 400 dealer/reseller smartphone serta tablet.

Perkembangan teknologi digital dan pertumbuhan pengguna internet yang berkembang sangat cepat tentunya merupakan pangsa pasar yang signifikan untuk produk smartphone dan tablet.

Di awal tahun 2015 ini, Perseroan telah membentuk divisi khusus untuk mengembangkan penjualan smartphone dan tablet ke depannya, sehingga sampai dengan kwartal III tahun 2015 ini, penjualan smartphone dan tablet telah mencapai kurang lebih 20% dari penjualan Perseroan.

Di bisnis Solusi, fokus perseroan terus berkembang, dari penjualan produk (product centric) secara konvensional menjadi penyedia solusi TI (solution centric). Dalam hal ini, perseroan tidak hanya menjual produk dan teknologi, melainkan lebih memfokuskan kepada penyelesaian Solusi TI bagi para pelanggannya.

Perseroan menjadi menjadi pioneer dalam menawarkan produk-produk cloud serta mulai memfokuskan diri dalam menawarkan layanan end to end security solution, mulai dari memberikan pemahaman atas pentingnya IT security, melakukan testing terhadap ketahanan sistem informasi perusahaan serta penyediaan perlengkapan TI dalam hal keamanan informasi.

Untuk bisnis Konsultasi sendiri, Perseroan terus mengembangkan industri template solution yaitu kerangka implementasi program yang disesuaikan dengan industrinya masing-masing, sehingga hal ini membantu mempercepat proses implementasi yang dapat menekan biaya sehingga perseroan dapat lebih bersaing di dalam industri konsultasi TI.

Kinerja
Di tengah perlambatan ekonomi, perseroan berhasil mempertahankan laba kotor sebesar Rp 462 miliar, walaupun secara margin laba kotor mengalami penurunan sebesar 1%. Penurunan persentase laba kotor terutama karena upaya untuk meningkatkan penjualan dan persaingan.

Sampai dengan kuartal III tahun 2015, Perseroan juga terus melanjutkan pengendalian terhadap biaya-biaya operasional perusahaan, sehingga pertumbuhan biaya operasional sebesar 9,5% lebih rendah dari peningkatan penjualan sebesar 14,87%.

Di tengah kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang melemah dan bergejolak, Perseroan terus berupaya melakukan pengawasan dan pengelolaan modal kerja semaksimal mungkin. Selain itu, secara operasional, Perseroan lebih mudah mengelola fluktuasi kurs karena sebagian besar dari harga beli produk TI sudah beralih ke mata uang Rupiah.

GCG BUMN
Alhasil, Perseroan menikmati keuntungan selisih kurs yang membantu Perseroan untuk membukukan laba bersih sampai dengan kuartal III tahun 2015 sebesar Rp 121,4 miliar, meningkat 11,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 108,5 miliar.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year