JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) mendapatkan pendapatan sebesar Rp 22,96 triliun sepanjang 2015 atau turun 3% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 23,56 triliun.
Dikutip dari Info Memo laporan keuangan untuk 2015, pasokan pendapatan sepanjang 2015 berasal dari layanan suara Rp 8,27 triliun, SMS (Rp 3,89 triliun), data dan VAS (Rp 7,027 triliun), interkoneksi dan roaming internasional (Rp 2,38 triliun) , dan lainnya.
"Kami telah menutup tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu. Kami telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun 2016," kata Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini di Jakarta, Senin (1/2).
Dikatakannya, perseroan terus fokus untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan layanan internet mobile di Indonesia. (
Baca juga:
Prediksi Kinerja XL 2015)
Sejalan dengan hal tersebut dan juga adanya peningkatan adopsi pelanggan terhadap ponsel dengan kemampuan layanan data, telah mendorong pertumbuhan yang kuat untuk trafik layanan data. Trafik data tumbuh 54% YoY di tahun 2015, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total pengguna layanan data sebesar 22,5 juta atau 54% dari total pelanggan XL yang mencapai 42 juta pengguna.
Penetrasi smartphone XL telah tumbuh dan berkembang sebesar 42% pada akhir 2015. pengguna smartphone XL tumbuh 10% YoY dan mencapai jumlah 17,7 juta pengguna.
XL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selama tiga kuartal secara berturut-turut, dengan tumbuh sebesar 2% QoQ pada kuartal keempat 2015, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan penggunaan layanan utama (voice dan SMS) sebesar 2% QoQ, serta dari pencapaian kinerja yang solid untuk layanan data (naik 15% QoQ).
Peningkatan terbesar ada pada Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) yang meningkat 6% QoQ menjadi Rp 2,3 triliun, yang kemudian meningkatkan EBITDA margin menjadi 39% atau naik 1% QoQ.
Peningkatan ini merupakan dampak positif dari terbentuknya kembali basis pelanggan yang berfokus pada pelanggan-pelanggan yang lebih menguntungkan, serta adanya upaya untuk meningkatkan profitabilitas portofolio produk. Pencapaian ini sekaligus juga merupakan peningkatan EBITDA dan EBITDA margin selama tiga kuartal berturut-turut.
Sepanjang 2015, EBITDA yang dmiliki XL sebesar Rp 8,393 triliun atau turun 3% dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 8,623 triliun. Sementara EBITDA marjin stabil di 37%.
XL telah membangun 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015, yang tersebar di lebih dari 35 kota. XL juga terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan jangkauan dengan membangun lebih dari 18.000 BTS 3G hingga akhir 2015, yang menjadi bagian dari total 58.879 BTS.
Selama tahun 2015, XL telah membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,1 triliun, terutama guna upaya memperluas infrastruktur Data dan layanan mobile, yang didanai melalui dana internal.
Total utang menurun menjadi Rp 27.0 triliun dari Rp 29.6 triliun pada akhir 2014. Sementara itu, Net Debt / EBITDA meningkat sedikit dari 2,6x ke 2,8x.
Untuk periode 2015, XL mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar yang terutama disebabkan oleh dampak forex dari penguatan dollar AS. Kerugian ini menyusut dibandingkan 2014 sebesar Rp 804 miliar. Menyesuaikan dampak depresiasi nilai tukar, XL mencatat laba bersih yang dinormalisasi sebesar Rp 51 miliar di 2015.
“Tahun 2016 akan menjadi tahun untuk membangun di atas pondasi yang telah ditata pada tahun 2015,” pungkas Dian.(id)