telkomsel halo

XL Tak Bagi Dividen

16:14:32 | 10 Mar 2016
XL Tak Bagi Dividen
Manajemen XL (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) tak membagikan dividen bagi pemegang saham tahun ini karena posisi merugi yang diderita sepanjang 2015.

Salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) dari anak usaha Axiata tersebut pada Kamis (10/3) adalah menyetujui untuk tidak menyisihkan cadangan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 dengan mengacu kepada rugi usaha dan Pasal 70 UU No. 40 Tahun 2007. (Baca juga: Kinerja XL 2015)

Rapat pun menyetujui seluruh normalized net profit untuk dijadikan laba ditahan karena tidak signifikannya nilai tersebut untuk dijadikan dividen per lembar saham dengan mengacu kepada kebijakan Dividen Perseroan dan besaran nilai laba tahun berjalan setelah penyesuaian (normalized net profit) yang telah dibukukan Perseroan.

Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa antara lain memutuskan menyetujui rencana Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Mekanisme Penawaran Umum Terbatas II berdasarkan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 2.750.000.000 (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Rapat juga menyetujui rencana Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (Axiata) untuk mengambil bagian atas Saham Baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II serta menggunakan hak tagihnya kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Pinjaman tertanggal 10 Maret 2014, sebagaimana diubah dan dialihkan dari waktu ke waktu (“Perjanjian Pinjaman”) sebagai kompensasi setoran modal atas Saham Baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut, dan untuk itu akan menghapus kewajiban Perseroan terhadap Axiata atas jumlah utang tertentu berdasarkan Perjanjian Pinjaman.

Selanjutnya, jumlah dana yang akan diterima sehubungan dengan Penambahan Modal Dengan HMETD ini, seluruhnya akan digunakan seluruhnya untuk pembayaran atas utang Perseroan kepada Axiata selaku pemegang saham Perseroan. Setiap kelebihan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas II, jika ada, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Kemudian, juga disetujui oleh Rapat, rencana Perseroan untuk menjalankan Program LTI (Long Term Incentive) 2016 – 2020 melalui penambahan modal Perseroan tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 265.000.000 (dua ratus enam puluh lima  juta)  lembar saham baru,  dengan berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Membaik

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini memaparkan pencapain bisnis XL  sepanjang 2015 yang memperlihatkan hasil positif.

Hal ini ditandai dengan antara lain Average Revenue Per User (ARPU) pelanggan yang terus meningkat, serta trafik Data yang tumbuh signifikan lebih dari 35% pada kuartal 4 2015.

“Kami tahun ini akan fokus di layanan data,” kata Dian saat Paparan Publik, Kamis (10/3).

Dilanjutkannya, pada distribusi modern terlihat perkembangannya di mana pada kuartal keempat 2015, tingkat reload (isi ulang pulsa) mencapai 42%, meningkat cukup signifikan dibandingkan pada kuartal pertama 2015 yang hanya sebesar 28%.

Sementara itu, tingkat penetrasi smartphone di pelanggan XL juga meningkat, di mana pada triwulan terakhir tahun lalu telah mencapai 42% pelanggan.

Pendapatan perseroan tetap tumbuh dan peningkatan terbesar dilihat pada EBITDA dan profitabilitas.

Pada sisi pendapatan, XL juga berhasil mencetak pertumbuhan secara beruntun untuk tiga kuartal terakhir 2015. Pertumbuhan beruntun juga terjadi pada EBITDA dan EBITDA marjin.

Pencapaian pada 2015 juga menunjukkan secara jelas kontribusi signifikan layanan Data terhadap pertumbuhan pendapatan. Hal ini terlihat dari trafik Data yang meningkat sebesar 54% di tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya.

Hal ini juga mendorong meningkatnya pendapatan layanan Data sebesar 14% di tahun 2015 dibanding tahun 2014.

"Peningkatan ini adalah yang terbesar dibandingkan layanan lainnya. Dilihat dari komposisi pendapatan layanan seluler, pendapatan dari layanan Data meningkat menjadi 32% dari jumlah pendapatan seluler,” paparnya.

Dari sisi infrastruktur,  XL berkomitmen terus menjaga dan meningkatkan kualitas jaringan. Hingga akhir 2015, XL telah memiliki 58.879 BTS, meningkat 13% dari tahun sebelumnya.

Untuk menopang layanan 4G LTE pada spektrum 1800MHz yang telah diluncurkan secara komersial pada November 2015, XL telah membangun sebanyak 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015. Layanan internet cepat ini tersebar di lebih dari 35 kota.

Dari sisi pengelolaan keuangan, seiring dengan transformasi, manajemen  juga secara proaktif menjalankan rencana yang jelas dan konkret dalam memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui rangkaian program inisiatif "Balance Sheet Management".

Program ini mencakup percepatan pelunasan dan konversi hutang ke mata uang Rupiah senilai US$ 590 juta. Langkah ini merupakan bagian dari upaya  XL untuk melunasi semua portofolio hutang dalam US Dollar yang tidak disertai fasilitas lindung nilai.

GCG BUMN
Selanjutnya, juga menjalankan monetisasi asset dengan melepas sekitar dua ribu hingga 2.500 menara dan melakukan penerbitan saham baru (rights issue) guna menggalang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar US$ 500 juta.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories