telkomsel halo

Lepas 2.500 Menara, Ini Detail Transaksi XL-Protelindo

13:22:36 | 29 Mar 2016
Lepas 2.500 Menara, Ini Detail Transaksi XL-Protelindo
Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL) telah mengumumkan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) sebagai pemenang tender 2.500 menara miliknya.

Protelindo kabarnya menjadi penawar dengan nilai tertinggi dalam tender yang diikuti sekitar tujuh perusahaan itu. (Baca juga: Protelindo Kuasai Menara XL)

Nilai transaksi yang diikat keduanya adalah senilai Rp 3,568 triliun dan akan dibayarkan tunai ke XL oleh anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) itu.

Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin menegaskan proses tender berjalan transparan dan hasil yang didapat adalah terbaik dengan kondisi ekonomi sekarang. (Baca juga: XL Lepas menara ke STP)

“Jangan bandingkan dengan penjualan menara tahap I lalu. Kalau di tahap I dimana Solusi Tunas Pratama menjadi pemenang, tenancy ratio di 1,67x, di tahap II ini tenancy ratio 1,5x. Salah satu ukuran nilai menara kan tenancy ratio,” paparnya, Selasa (29/3).

Ditegaskannya, XL pun mendapatkan penawaran yang bagus untuk sewa kembali 2.432 menara dari 2.500 unit yang dijual  Protelindo yakni rentang waktu 10 tahun dengan biaya sewa Rp 10 juta per bulan per menara dengan rincian Rp 8 juta pembayaran tetap (fix) dan Rp 2 juta pembayaran yang bersifat eskalasi dengan opsi besaran bunga yang lebih kecil di antara 7% per tahun atau tingkat inflasi pada tahun tersebut.

"Dengan lease back, hal itu lebih menguntungkan bagi kami karena bagi kami itu lebih efisien secara beban. Sehingga pertumbuhan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi bisa lebih besar dibanding biasanya. Kami perkirakan transaksi ini tuntas pada 30 Juni 2016. Kita akan gunakan dana segar ini untuk mengurangi utang,” katanya.

Tahun ini XL Axiata memiliki utang jatuh tempo sebesar Rp3,93 triliun yang terdiri dari utang dalam valuta asing dan Rupiah.

GCG BUMN
"Dari hasil jual menara ini, kami akan bayar utang ke bank secara lebih cepat (early repayment). Namun apakah setelah kami dapat uangnya langsung bayar, kami belum tahu karena belum ada pembicaraan dengan bank-bank terkait," jelasnya. (id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories