JAKARTA (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL) optimistis aksi Rights Issue yang dilakukannya akan diserap pasar secara maksimal.
“Kami optimistis dengan aksi penerbitan saham baru (rights issue) guna menggalang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar US$ 500 juta. Pelaksaan rights issue akan berlangsung segera di semester pertama 2016 ini. Minimal Juni mendatang bisa diketahui hasil akhirnya,” ungkap Direktur/Chief of Financial Officer XL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin dalam sharing session dengan sejumlah media di Jakarta, Senin (2/5).
Diungkapkannya, saat ini persiapan melakukan rights issue tetap on track, begitu juga dengan penyelesaikan proses penjualan tower di semester pertama 2016 ini dengan anak usaha Sarana Menara Nusantara, Protelindo.
“Kami harapkan hasil dari kedua aksi korporasi tersebut akan memperkuat neraca perusahaan dan mengurangi dampak dan risiko forex,” katanya. (
Baca juga:
XL Lepas Menara)
Menurutnya, Axiata sebagai pemegang saham dominan di XL dengan komposisi 67% sudah menegaskan akan mengambil porsinya dari rights issue. “Begitu juga dengan sejumlah institusi internasional yang dominan menguasai saham XL di publik. Kalau di ritel, itu hanya sekitar 4% yang pegang saham XL,” katanya.
Dikatakan Adlan, rights issue ini sekaligus menjadi upaya XL dalam mengelola neraca sehingga mampu mendukung upaya perusahaan dalam meningkatkan posisi keuangan dan profitabilitas. Sesuai agenda transformasi bisnis yang dijalankan, XL telah mulai melaksanakan sejumlah inisiatif dalam pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management Initiatives) untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mengurangi resiko dan dampak valuta asing.
Penerbitan saham baru (rights issue) telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), 10 Maret 2016 lalu, serta dalam proses mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (
Baca juga:
rights issue XL)
Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih dari 20% TERP. Ketentuan atas penerbitan saham baru (rights issue) termasuk harga saham yang terkait dengan penawaran dan jumlah saham yang ditawarkan akan diumumkan pada waktunya.
Credit Suisse dan Mandiri Sekuritas telah ditunjuk sebagai penasihat keuangan untuk proses penerbitan saham baru ini (rights issue).(id)