Pokemon Go akan dimanfaatkan untuk pariwisata

12:01:35 | 16 Jul 2016
Pokemon Go akan dimanfaatkan untuk pariwisata
Penawaran aplikasi Pokemon bagi pelanggan Bolt (dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memanfaatkan game Pokemon Go untuk memasarkan industri pariwisata.

Pemprov DKI Jakarta kabarnya akan menggandeng Google untuk membangun aplikasi Pokemon GO di kawasan Balai Kota dan lokasi wisata di Jakarta.

Otoritas Florida, Amerika Serikat, sudah memanfaatkan fenomena ini untuk menarik pemain Pokemon GO berkunjung ke tempat wisata. Pengelola wisata di Palm Beach misalnya. Mereka sukses mengajak pemain Pokemon GO untuk datang via sosmed. Palm Beach Zoo di West Palm Beach hingga Museum Morikami di Pantai Delray juga tak mau ketinggalan.

Dua destinasi wisata itu juga memanfaatkan demam Pokemon GO untuk menarik wisatawan. Responnya ternyata positif. Selain kreatif, mencari Pokemon di tempat wisata dinilai jauh lebih aman ketimbang di jalanan. Para pencari Pokemon bahkan bisa terhibur karena melihat atraksi dan koleksi yang ada.

Saat ini, memang belum terinci berapa besaran pengguna Pokemon GO yang bermain di destinasi wisata. Tapi GSMArena.com memperkirakan, sudah ada sekitar 20% pengguna aktif Pokemon GO di Amerika Serikat yang berpetualang di sejumlah destinasi wisata. Padahal, kerjasamanya belum genap sepekan dilakukan.

Kepala UPT Jakarta Smart City, Setiaji mengatakan kerjasamanya, akan mengarah pada wisata keBalaikota dan lokasi wisata lain di Jakarta. “Kalau hasilnya positif kenapa nggak dilakukan? Aplikasinya kan di bawah Google. Ya kenapa nggak sekalian bangun partnership sama mereka. Kita dorong seluruh pengguna Pokemon di Jakarta dan sekitarnya untuk ke Balaikota dan tempat-tempat wisata lainnya,” ujar Setiaji, di Jakarta, Jumat (15/7).

Ditambahkannya, bentuk kerjasamanya sudah mulai dirancang. Nantinya, kawasan Balaikota akan disulap menjadi tempat battle Pokemon. Dan pekan depan, Google akan diundang untuk membahas hal ini. “Monas juga bisa jadi tempat perburuan. Kota Tua, Fatahillah, museum-museum yang ada di Kota Tua hingga Pelabuhan Sunda Kelapa,” jelasnya.

Menpar Arief Yahya menyebut fenomena Pokemon Go dimanfaatkan untuk menggenjot pariwisata sebagai hal yang inovatif. "Bagus banget, beberapa destinasi pariwisata di Jakarta juga ditempatkan menjadi wilayah perburuan Pokemon Go! Makin banyak tempat, makin bagus untuk mempromosikan Wonderful Indonesia," kata Arief.

Tak blokir
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan tak akan memblokir Pokemon Go walau Niantic belum merilisnya di Indonesia.   

“Pemblokiran akan dilakukan jika terdapat aduan soal IPR (Intellectual property rights). Diblokir untuk apa? Semua kan suka game. Kita bisa proses pemblokiran, kalau ada aduan dari pihak terkait soal IPR. Untuk saat ini belum ada," katanya.

Nintendo sendiri seperti dilansir Reuters (15/7) menyatakan akan meminta kepada Google untuk menghapus link yang berisi paket aplikasi android (APK) illegal yang membebani server. Pokemon Go sejauh ini baru dirilis resmi di  Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru,  Jerman, Inggris, Italia, Spanyol, dan Portugal. Kabarnya 200 negara akan menjadi target dari permainan ini.

Kabarnya, dalam kurun waktu satu pekan setelah dirilis, aplikasi permainan berbasis augmented reality ini sudah diunduh lebih dari 10 juta akun. Angka ini diketahui dari informasi yang dipasang Google Play Store di aplikasi Pokemon GO. Google Play Store mencantumkan aplikasi permainan buatan Niantic dan Nintendo ini telah diinstal dengan kisaran 10 juta-50 juta pengguna.

GCG BUMN
Di Indonesia sendiri operator mulai mencuri peluang dengan demam Pokemon Go. XL telah menawarkan paket data khusus. Bolt! malah menawarkan APK dengan mengirim email ke pelanggannya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories