JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah sangat mendukung dan mendorong penggunaan teknologi dalam berbagai sektor termasuk dalam sektor transportasi.
Untuk itu, pemerintah mendukung adanya kolaborasi antara Blue Bird dan Go-Jek yang disebut sebagai kolaborasi anak bangsa.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan pada acara Peluncuran Kolaborasi antara Blue Bird dan Go-Jek Indonesia di Klub Hotel Borobudur pada Kamis (30/3).
Menhub Budi menegaskan bahwa peran pemerintah sebagai regulator adalah berkewajiban untuk menjaga keseimbangan sehingga tidak ada persaingan di antara para pelaku usaha di bidang transportasi.
"Kolaborasi antara Gojek dan BlueBird adalah bukti dua model transportasi yang bisa menyatu dan membanggakan karena dilakukan oleh perusahan aplikasi nasional Go Jek dan perusahaan taksi nasional yang memiliki reputasi sebesar Blue Bird. Jadi tidak hanya model bisnis yang bisa menyatu tapi ada nasionalisme dan Insya Allah menjadi awal yang baik untuk meningkatkan level of service transportasi Indonesia," jelas Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengatakan kolaborasi antara Blue Bird dan Go-Jek Indonesia ini merupakan bentuk perwujudan dari konsep revisi PM.32 Tahun 2016 yang disusun dengan asas keselamatan dan keamanan, kesetaraan, serta kebutuhan publik.
“Saya ingin kolaborasi ini dapat menciptakan iklim usaha jasa transportasi darat yang lebih sehat tanpa mengorbankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan serta dapat melindungi para pelaku usaha. Alangkah indahnya jika online dan taksi eksisting bergabung menjadi satu. Jika itu terjadi maka tidak akan ada lagi dikotomi maupun konflik horizontal,” terang Menhub.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan yang turut hadir dalam acara peluncuran berharap jika kolaborasi antara Blue Bird dan Go-Jek ini merupakan embrio dari kerjasama dengan operator transportasi online lainnya serta juga dapat mengedepankan nasionalisme serta kepentingan umum.
“Kami mencari yang terbaik, semua teman-teman di kementerian mencari yang terbaik, jangan kita dibuat seolah-olah pemerintah tidak memikirkan masyarakat. Oleh karenanya saya mohon ke depan tidak ada lagi hal-hal seperti ini dan teman-teman (grab dan uber) yang lain bisa ikut bergabung. Saya juga minta teman-teman media ikut mensosialisasikan PM.32 Tahun 2016 dengan spirit bahwa PM ini untuk kebaikan kita semua,” ujar Luhut.
Selanjutnya, ke depan Menhub berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh kerjasama antara perusahaan angkutan umum dan perusahaan penyedia aplikasi lainnya sehingga dapat terwujud pelayanan jasa angkutan yang aman, selamat, tertib dan lancar bagi masyarakat serta dapat mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya harapkan ini adalah suatu awal kolaborasi bersama sehingga taksi-taksi bisa menjadi satu dan berperan satu sama lain. Semoga apa yang kita lakukan memberikan manfaat bagi bangsa dan memberikan suatu masa depan yang baik,” ujar Menhub.
GO-Jek dan Blue Bird menghadirkan sebuah fitur baru di aplikasi Go-Jek, yakni Go-BlueBird. Fitur ini hadir khusus bagi pengguna yang ingin memesan taksi Blue Bird. Ini bukan kali pertama kedua perusahaan itu bekerja sama. Sebulan lalu, taksi yang dominan dengan warna biru itu sudah bisa dipesan melalui aplikasi Go-Jek. Namun kala itu, taksi Blue Bird masih dipesan melalui Go-Car.
CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menjelaskan pengguna masih bisa membayar melalui Go-Pay. Hanya, Go-Jek dan Blue Bird menerapkan dua skema pembayaran berbeda untuk taksi yang dipesan melalui Go-Car dan Go-BlueBird. Karenanya, promo yang diberikan untuk Go-Car dan Go-BlueBird juga bakal berbeda.
Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono menyebutkan skema tarif yang berlaku punya kelebihan masing-masing. "Kalau pesan Go-BlueBird, mau mampir-mampir ke mana tarifnya bisa dihitung," katanya.
Saat ini, Go-BlueBird sudah bisa dipesan di Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, dan Semarang dengan ketersediaan di perangkat Android. Sementara untuk iOS bakal menyusul dalam waktu dekat.
Tahun 2017, Blue Bird akan fokus meningkatkan utilisasi armada yang dimiliki perusahaan untuk mendorong pertumbuhan kinerja. Tingkat utilisasi taksi reguler perusahaan per akhir tahun lalu masih 70%.
Blue Bird akan melakukan peremajaan armada yang usianya sudah jatuh tempo yang diperkirakan mencapai 3.000-an unit. Bluebird akan menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp 1 triliun untuk pengembangan IT dan peremajaan armada tersebut.
Saat ini, Blue Bird tercatat memliki armada bus sebanyak 600 unit, 26.000 unit taksi reguler, armada rental 5.000 unit dan silver bird 1.000 unit.(wn)