JAKARTA (IndoTelko) – Tak terasa sebentar lagi tahun 2017 akan ditinggal dan tahun 2018 akan dijalani.
Bagi kalangan investor di pasar modal, tahun 2018 lumayan menantang karena khawatir dua hal. Pertama, dari dalam negeri ada sentimen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dan dari siklus ada kecemasan mengenai ‘wabah 10 tahun’ yang biasanya menyambangin financial market.
Jika diingat, pada 1998 ada krisis Asia, pada 2008 ada Sub Prime Mortgage, lantas 2018?
Startup
Teman Trader dalam Market Outlook 2018 yang dikeluarkannya belum lama ini menyarankan investor untuk berhati hati terhadap investasi , namun jangan dibayang-bayangi oleh kecemasan yang serius karena semua bisa diantisipasi dengan pendekatan analisa teknikal untuk mengetahui Entry dan Exit yang tepat.
Teman Trader menyatakan Indonesia tetap menarik untuk berinvestasi. Di dalam negeri sendiri dengan dinaikkannya Rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB akan membuat pressure biaya resiko utang tinggi akan lebih rendah dan mampu menarik Foreign Direct Investment ke Indonesia.
Secara teknikal dalam kondisi market yang sedang uptrend hingga Jumat (22/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan tetap uptrend selama paruh pertama 2018 dan bisa mencapai level 7000 sekitar bulan Mei 2018
Telkom dan ERAA
Hal yang menarik dari Market Outlook 2018 yang dikeluarkan Teman Trader adalah menjadikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai saham pilihan (nomor 1) dari 10 saham yang layak dikoleksi pada 2018.
Selain Telkom, saham milik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga dianggap sebagai Top Ten (nomor 10) yang layak dikoleksi pada 2018 oleh investor.
Pergerakan saham Telkom (Infografis oleh Teman Trader)
Di bursa saham, Telkom masuk dalam saham sektor Infrastruktur. Sektor ini cenderung downtrend, mengalami pelemahan harga sejak pertengahan Agustus hingga awal Desember, berpotensi melanjutkan penguatan hingga level 1250 jika mampu menembus level 1161.
Kinerja Saham Telkom sendiri cenderung turun, mengalami pelemahan sejak awal Agustus hingga awal November 2017, namun diprediksi berpotensi berbalik arah hingga menguat di level 5100.
Saham Telkom di perdagangan Jumat (22/12) ditutup di 4250 dengan nilai kapitalisasi pasar sudah di angka Rp 433,44 triliun.
Sedangkan kinerja saham Erajaya cenderung uptrend sejak awal tahun 2017 hingga saat ini, setelah menguat di level support 710. Erajaya kembali berpotensi melanjutkan trend hingga menyentuh level resist 950-1200.
Pergerakan saham Erajaya (Infografis oleh Teman Trader)
Saham Erajaya pada Jumat (22/12) ditutup di 780 dan sudah punya nilai kapitalisasi pasar Rp 2,25 triliun.
Jadi, Anda pilih siapa di 2018? Selamat berinvestasi.(ad)