JAKARTA (IndoTelko) - PT Link Net Tbk (LINK) berhasil meraih laba sebesar Rp 1 triliun sepanjang 2017 atau naik 23,1% dibandingkan periode sama 2016 sebesar Rp818,56 miliar.
Pada tahun buku 2017 Link Net berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun atau naik 15,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,95 triliun.
Perseroan juga berhasi mencatat peningkatan Laba usaha sebesar 21,0% menjadi Rp 1,36 triliun di 2017 dari Rp 1 triliun di 2016.
Rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU/Average Revenue per User) Perseroan meningkat dari Rp 407 ribu pada tahun buku 2016 menjadi Rp 421 ribu pada tahun buku 2017.
Jumlah unit pelanggan meningkat sebesar lebih dari 49 ribu pelanggan pada periode yang sama. Perseroan terus memperluas cakupan jaringannya dan berhasil menambah lebih dari 174 ribu rumah terkoneksi baru menjadi lebih dari 2 juta rumah sampai dengan akhir Desember 2017.
Pada tahun 2017 pula, marjin Laba usaha Perseroan meningkat menjadi 39,9% dari 38,0% pada tahun 2016. Marjin laba bersih juga turut meningkat dari 27,7% menjadi 29,6%.
“Perseroan telah menetapkan target pencapaian yang ambisius untuk tahun 2017 dan saya bangga melaporkan bahwa Perseroan berhasil melampaui target tersebut dengan kinerja keuangan dan operasional yang kuat. Perseroan juga berhasil melampaui tonggak historis cakupan jaringan sebesar lebih dari 2 juta rumah yang terkoneksi (homes passed). Perseroan akan terus berupaya meningkatkan pendapatan dan laba usaha Perseroan seiring dengan peningkatan margin Perseroan," kata Direktur Utama dan CEO Link Net Dr. Irwan Djaja dalam keterangan (22/3).
Dijelaskannya, tahun 2017 merupakan tahun dimana Perseroan meletakkan pondasi untuk masa yang akan datang. Pada tahun ini Perseroan menjalin kemitraan dengan penyedia layanan OTT (Over the Top), membeli jaringan kabel fiber optic (FO) dengan cakupan Pulau Jawa, dan meningkatkan kecepatan internet pelanggan Perseroan. Ditambah dengan perluasan cakupan jaringan, usaha- usaha ini adalah merupakan pondasi untuk pertumbuhan di masa depan.
"Link Net saat ini berada pada posisi yang prima dalam mengakomodasi lonjakan permintaan internet berkecepatan tinggi dan televisi berbayar di tahun 2018 dan seterusnya," pungkasnya.(wn)