JAKARTA (IndoTelko) - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memutuskan membagi dividen tunai final sebesar Rp750 miliar bagi para pemegang sahamnya.
Keputusan pembagian dividen tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan di Jakarta, (27/4).
Tower Bersama berhasil membukukan laba sebesar Rp2,31 triliun sepanjang 2017 melesat dibandingkan 2016 yang hanya sebesar Rp713,8 miliar. (
Baca: Kinerja Tower Bersama 2017)
"Dividen payout ratio sekitar 32,4% dari laba bersih 2017," ungkap Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso usai RUPST di Jakarta, Jumat (27/4).
Dijelaskannya, selain untuk alokasi dividen, penggunaan laba bersih untuk Tahun Buku 2017 adalah sebagai berikut: Rp1 miliar dialokasikan untuk cadangan umum dan nilai yang tersisa dialokasikan untuk Saldo Laba.
Dividen Final Tunai ini akan didistribusikan pada tanggal 24 Mei 2018 kepada seluruh pemegang saham yang tercatat di Daftar Pemegang Saham pada tanggal recording date 11 Mei 2018 dan tanggal cum dividen (akhir periode perdagangan saham dengan hak atas dividen) 7 Mei 2018.
RUPST juga memperbaharui persetujuan pembelian kembali (buyback) saham Perseroan. Pemegang saham menyetujui rencana untuk membeli kembali saham sebanyak-banyaknya 204.000.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia (4,5% dari saham yang telah dikeluarkan).
Sesuai dengan peraturan OJK, saham tersebut dapat dibeli kembali melalui bursa dan persetujuan ini berlaku selama 18 bulan sejak 30 April 2018 sampai dengan 30 Oktober 2019.
Jumlah dana yang disisihkan untuk pembelian kembali saham adalah sebanyak- banyaknya sebesar Rp1,2 triliun, termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara dan biaya lainnya yang harus dikeluarkan.
RUPST juga telah menyetujui rencana penerbitan surat utang berdenominasi Dollar Amerika Serikat yang akan diterbitkan oleh anak perusahaan terkendali Perseroan, melalui penawaran kepada investor di luar wilayah Negara Republik Indonesia, yang merupakan transaksi material berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam) No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam- LK No. KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
"Sebagai perusahaan menara telekomunikasi kami butuh capital yang besar. Kita memang kaji sumber pendanaan dari berbagai saluran seperti pinjaman bank, obiligasi, dan lainnya. Untuk Obligasi belum akan dieksekusi dalam waktu dekat. Tetapi kalau ada aksi korporasi membutuhkan kita sudah siap pendanaannya," tukasnya.(id)