Aksi KNCI beberapa waktu lalu.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Para pemilik outlet yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celullar Indonesia (KNCI) menilai Menkominfo Rudiantara layak dilengserkan dari jabatannya karena kebijakannya merugikan para pedagang dan rakyat kecil yang berbisnis produk seluler.
"Rudiantara layak untuk mundur. Setiap pernyataannya soal pembatasan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk registrasi tiga nomor SIM Card berlawanan dengan kenyataan. Kami tetap akan aksi pada Rabu (9/5) dengan menurunkan puluhan ribu massa ke Istana Negara menuntut keadilan dan mundurnya Rudiantara dari Kabinet Kerja," tegas Ketua Umum Kesatuan Niaga Celullar Indonesia (KNCI) Qutni Tysari kepada IndoTelko Selasa (8/5).
Menurutnya, adanya himbauan dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang kembali meminta operator seluler untuk tidak menunda-nunda pemberian hak kepada outlet menjadi mitra pelaksana registrasi termasuk registrasi nomor pelanggan ke-4 dan seterusnya hanyalah basa-basi. (
Baca: Himbauan BRTI)
"Pernyataan BRTI dengan omongan Menteri di media massa itu berbeda. Peraturan Menteri yang ada pembatasan registrasi mandiri 1 NIK untuk tiga SIM Card kita minta hapus. Titik," tegasnya. (
Baca:
Kominfo Ingkar Janji)
Aturan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Kominfo Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kominfo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi yang mengatur pembatasan satu NIK untuk registrasi tiga nomor kartu SIM.
Sebelumnya, pemerintah memang memberikan sinyal akan memperlonggar pembatasan registrasi bagi satu NIK. Bahkan KNCI dan Dirjen PPI Kominfo Ahmad Ramli menandatangani surat pernyataan soal rencana akomodasi kelonggaran itu kala pertemuan 2 April 2018.(id)
Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik