JAKARTA (IndoTelko) - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo telah mengumumkan President Director & CEO Joy Wahjudi mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan pribadi.
Joy akan tetap bekerjasa sama dengan Indosat Ooredoo dan Ooredoo Group untuk membantu memastikan keberlangsungan binsi dan proyek yang sedang berjalan selama masa transisi.
Perubahan kepemimpinan ini bertepatan dengan rencana perusahaan untuk melakukan program transformasi penting guna mendorong pertumbuhan pada pasar telekomunikasi nasional.
Nah, pertanyaannya, siapakah kandidat pengganti Joy di kursi panas ISAT-1?
Sumber IndoTelko yang dekat dengan kalangan manajemen di Merdeka Barat (lokasi kantor Indosat, JL Medan Merdeka Barat No 21) menyatakan akan ada dua eksekutif baru masuk ke jajaran direksi Indosat pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di 17 Oktober mendatang.
"Untuk kandidat Dirut yang masuk CK (Chris Kanter, Komisaris Indosat) dan satu lagi direksi untuk keuangan yaitu Eyas Naif Assaf," ungkap sumber IndoTelko (26/9).
Dalam penelusuran, nama Chris Kanter tak asing di Indosat karena sudah menduduki posisi komisaris di operator itu sejak 2010 hingga sekarang. CK juga pernah menjadi komisaris di Garuda Indonesia pada periode 2013-2015, dan Komisaris Independen Bank BNP Paribas Indonesia periode 2011-2020.
Sementara Eyas Naif Assaf sepertinya akan menduduki posisi Direktur Keuangan yang sekarang dipegang Caba Pinter.
Pria kelahiran Yordania ini pernah menjadi CFO untuk Ooredoo Algeria, dan CFO Small & Medium Service Business Ooredoo Group.
Sebelumnya, Komisaris Utama Indosat Waleed Al-Sayed mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Joy Wahjudi atas kontribusinya selama ini. "Kami bekerjasama dengan beliau untuk memastikan transisi yang baik," ungkap Komisaris Utama Indosat Waleed Al-Sayed dalam keterangan, Selasa (25/9).
Dikatakannya, saat ini merupakan periode yang sangat menantang bagi sektor telekomunikasi yang sedang mengalami perubahan struktural sehingga membuka peluang sangat besar untuk pertumbuhan perusahaan. "Kami ingin memastikan bahwa Indosat Ooredoo memiliki posisi yang baik untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan ini," tukasnya.
Kabar tentang Joy mengundurkan diri sudah beredar di kalangan industri telekomunikasi nasional sesaat Indosat mengumumkan rencana RUPSLB pada 17 Oktober mendatang.
Joy menduduki posisi puncak di Indosat pada November 2017. (
Baca:
Dirut Indosat)
Sejak menduduki posisi ISAT-1, Pria yang akrab disapa JW itu memang dihadapi berbagai tantangan secara internal dan eksternal.
Dari internal, masih lekat dalam ingatan aksi Kamis Kelabu atau "Black Thursday" pada Kamis (8/2), dimana ratusan karyawan Indosat menolak restrukturisasi tak manusiawi dengan alasan reorganisasi.
Sementara secara kinerja hingga semester I 2018, Indosat Ooredoo lumayan terpukul karena kehilangan banyak pelanggan sebagai dampak kebijakan registrasi prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).(dn)