JAKARTA (IndoTelko) – PT XL Axiata Tbk (XL) meraih pendapatan sebesar Rp 16,94 triliun hingga kuartal ketiga 2018 flat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 16,92 triliun.
Jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2018, terjadi pertumbuhan sebesar 6% dibandingkan kuartal ketiga 2018. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan layanan Data yang meningkat sebesar 6% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pendapatan layanan data tersebut menjadi penyumbang terbesar pada total pendapatan layanan XL Axiata saat ini, yaitu sebesar 80%, meningkat dari 71% pada kuartal yang sama tahun lalu. Persentase ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pencapaian secara industri.
Pencapaian ini juga membuat XL Axiata mampu mengatasi dampak negatif dari penurunan layanan “legacy” SMS dan percakapan secara lebih baik daripada operator lain. Di kuartal ke-3 ini pula, EBITDA juga mampu meningkat 9% QoQ dengan marjin naik menjadi 37%, didorong oleh peningkatan pada pendapatan dan efisiensi biaya.
“Strategi transformasi yang kami implementasikan telah membantu membangun bisnis yang lebih kuat, yang tercermin pada kinerja positif hingga saat ini. XL Axiata masih mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan di tengah persaingan industri yang semakin dinamis. Meskipun semester 1 tahun ini cukup berat, kami tetap mampu meningkatkan pendapatan di kuartal ke-3 ini sebesar 6% dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan (1/11).
Menurut Dian, sepanjang kuartal ke-3 ini, XL Axiata telah menyesuaikan tarif layanan data secara berhati-hati, antara lain dengan cara mengurangi diskon, komisi, dan beberapa elemen yang mempengaruhi tarif lainnya.
Setelah pelaksanaan kewajiban registrasi kartu prabayar dan periode persaingan harga yang ketat di semester pertama tahun ini, terlihat adanya ruang untuk lebih menyehatkan kondisi industri, sehingga memungkinkan XL Axiata untuk menaikkan tarif secara selektif.
Untuk neraca, XL Axiata tetap kuat dengan utang bersih terhadap EBITDA di 1.5x. Pada periode 9 bulan ini, EBITDA turun 1% YoY menjadi Rp 6,2 triliun karena adanya pengeluaran yang lebih tinggi untuk biaya proses pendaftaran SIM prabayar.
Meskipun demikian, EBITDA kuartal ketiga ini meningkat 9% QoQ seiring membaiknya kondisi industri. XL Axiata juga mencatat kerugian sebesar Rp 145 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat laba sebesar Rp 238 miliar.
XL Axiata juga telah melakukan pembayaran kembali pinjaman bank sebesar Rp 1,5 triliun, pinjaman US$ 50 juta, dan Rp 1,040 triliun untuk sukuk melalui kombinasi pendanaan kembali dan dana internal. Per 30 September 2018, semua pinjaman eksternal XL Axiata dalam USD sepenuhnya telah dilindungi (fully hedged) hingga jatuh tempo.
Layanan Data
Menurut Dian, pencapaian XL Axiata sepanjang 9 bulan tahun ini merupakan hasil langsung dari proposisi yang kuat atas produk layanan Data melalui strategi dual brand, yang didukung oleh investasi secara berkelanjutan pada jaringan.
Perpaduan kedua hal ini terbukti mampu meningkatkan manfaat dan pengalaman penggunaan layanan data XL Axiata yang lebih baik, serta meningkatkan monetisasi data di pasar. Strategi dual-brand, dengan merek XL dan AXIS, berhasil mengatasi segmen pasar yang terdiferensiasi melalui penawaran produk layanan Data yang inovatif dan menarik. Kombinasi monetisasi Data ini mampu menghasilkan kinerja yang kuat selama kuartal ini.
Untuk memperkuat jaringan data ini, XL Axiata terus melanjutkan program investasi jaringan guna meningkatkan pengalaman penggunaan layanan data bagi pelanggan. Hasilnya, jaringan 4G XL Axiata sekarang telah menjangkau 387 kota/kabupaten di berbagai penjuru wilayah di Indonesia dengan lebih dari 28.000 BTS 4G. Jaringan Data juga ditopang oleh lebih dari 50.000 BTS 3G. Jumlah total BTS XL Axiata kini lebih dari 116.000 BTS.
Fokus perluasan jaringan data ini termasuk juga ditujukan ke wilayah luar Pulau Jawa. Peningkatan investasi di luar Jawa ini terus berlanjut dan kini sudah terasa hasilnya, yaitu terus meningkatnya trafik pemakaian dan juga pertumbuhan pendapatan di wilayah luar Jawa, yang selanjutnya berkontribusi signifikan terhadap kinerja kuat XL Axiata.
Dengan dukungan jaringan data yang semakin kuat dan penawaran program-program data yang menarik, penetrasi smartphone XL Axiata telah meningkat 8 poin persentase menjadi 78% pada akhir periode 9 bulan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Saat ini XL Axiata memiliki total 53,9 juta pelanggan dengan Average Revenue Per User (ARPU) Rp 31 ribu di mana 42 juta pelanggan di antaranya merupakan pengguna smartphone. Jumlah pengguna smartphone ini meningkat 14% dari periode yang sama di tahun lalu. Adapun pelanggan XL Axiata yang aktif menggunakan layanan data saat ini juga telah mencapai 80% dari total pelanggan.(id)