JAKARTA (IndoTelko) - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menggelar tender offer bagi saham PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) seiring rampungnya akuisisi 51% pemilik menara telekomunikasi itu per 14 Desember lalu.
Di keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/2), Tower Bersama mematok harga pelaksanaan tender offer Rp 556 per saham. Tower Bersama bersedia membeli 28,43 juta, setara 9,04%, dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh. (
Baca:
TBIG dan GOLD)
Adapun, di dalam tender offer tersebut, beberapa pemegang saham GOLD seperti PT Amanda Cipta Persada, PT Mulia Sukses Mandiri, Scavino Ventures Ltd., PT Lancar Distrindo, dan PT Sukses Prima Sakti yang mewakili kepemilikan saham sebesar 39,96% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh telah dikecualikan untuk dibeli sahamnya.
Alasannya, para pemegang saham dari institusi tersebut telah melakukan transaksi pengambilalihan dengan TBIG sebelumnya. Pada 17 Desember 2018, TBIG telah menyelesaikan pembelian saham yang merupakan 51% dari modal ditempatkan dan disetor GOLD yang membuat TBIG resmi menjadi pemegang saham mayoritas.
Untuk itu, TBIG pun harus melakukan penawaran tender wajib seperti yang disyaratkan oleh POJK 9/2018, untuk membeli porsi saham sebesar 9,04% dari modal ditempatkan dan disetor GOLD dengan harga Rp556. Selanjutnya, penawaran tender wajib tersebut tidak akan membuat saham yang dimiliiki TBIG di GOLD menjadi lebih besar dari 80%.
Tujuan dari penawaran tender offer ini adalah untuk mengembangkan usaha dan memperluas jaringan usaha, serta untuk memperkuat posisi bisnis Tower Bersama di bidang jasa infrastruktur telekomunikasi.
Tower Bersama juga telah merampungkan proses pengambilalihan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) lewat proses penawaran tender offer. Sebagaimana diketahui, lewat tender offer wajib, TBIG berniat membeli saham GHON sebanyak-banyaknya 51,94 juta saham atau 9,44% dari total modal disetor GHON. Periode penawaran tender wajib pun sejak 21 Desember 2018 hingga 21 Januari 2019.
Selama proses tersebut, TBIG hanya membeli 0,31% atau sekitar 1,69 juta saham GHON yang ditempatkan dan disetor. Dengan begitu, komposisi pengendali saham GHON saat ini berubah. (
Baca: TBIG dan GHON)
TBIG menjadi pengendali mayoritas dengan total kepemilikan saham 50,43% atau sebanyak 277,34 juta. Selanjutnya, sebanyak 198,39 juta saham GHON atau 36,07% dimiliki Rudolf Parningotan Nainggolan yang juga direktur utama GHON. Selain itu, 7,22% atau 39,71 juta dimiliki PT Gihon Nusantara Tujuh, 1,66% atau 9,15 juta milik Ir Felix Ariodamar.
Sedangkan sisa saham lainnya yakni 4,26% atau sekitar 23,41 juta saham GHON dimiliki masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5%.(ak)