JAKARTA (IndoTelko) - Implementasi smart city membutuhkan perencanaan yang terintegrasi agar tujuan menghadirkan layanan publik lebih baik terwujud.
Rata-rata, kota-kota metropolitan Asia seperti Shanghai, Seoul dan Singapura telah menghadirkan strategi kota cerdas yang paling menarik untuk dijadikan studi banding. Kota Vienna di Eropa memuncaki indeks ini.
"Ibukota Austria berada di peringkat pertama karena strategi kerangka terintegrasi dan solusi inovatif untuk mobilitas, lingkungan, pendidikan, perawatan kesehatan dan administrasi publik, serta sistem untuk memantau kemajuan masing-masing proyek," jelas Partner di konsultan manajemen Roland Berger Thilo Zelt.
Roland Berger baru saja mengeluarkan laporan "Smart City Index" versi kedua, sebuah indeks oleh para ahli yang mengevaluasi 153 kota di dunia.
Dalam temuan itu terlihat jumlah kota dengan strategi kota cerdas tumbuh hingga dua kali lipat selama dua tahun terakhir, meningkat dari 87 menjadi 153. Namun, 90% dari kota-kota yang disurvei ini masih belum memiliki strategi kota cerdas yang terintegrasi. Meski begitu, strategi hanyalah langkah pertama, implementasi juga perlu diperhitungkan dengan benar.
Kota Vienna mendapat nilai bagus dari aspek penawaran e-kesehatan yang canggih. Vienna merupakan kota pertama di dunia yang berbahasa Jerman yang menawarkan data publik terbuka.
Kota London pun tak kalah canggih, dengan pos dan bangku lampu dengan fungsi-fungsi seperti wi-fi publik, sensor kualitas udara, dan titik pengisian kendaraan listrik.
Di Asia, Singapura sedang mengujicobakan skema Identitas Digital Nasional dalam bentuk sistem otentikasi "SingPass". Singapura juga memasang pencahayaan jalan publik berbasis cerdas, angkutan otonom, dan solusi tele-kesehatan.
Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam implementasi strategi. "Namun, seringkali itu bukan kesalahan strategi itu sendiri. Itu karena koordinasi tanggung jawab yang belum jelas. Di banyak kota, tidak ada fungsi koordinasi yang didukung dengan tim ahli untuk mendorong proyek ke depan," catat Zelt.
Di London dan Vienna terdapat badan sentral yang membuat keputusan terkait inisiatif kota cerdas, contohnya "London Digital Officer" dan "Smart City Agency Vienna".
Badan-badan ini mengumpulkan keahlian teknis dan mengelola proyek secara terpusat, serta mengoordinasikan sumber daya dari tahap kota hingga pemerintah dan penyedia jasa.
Mengkoordinasikan semua kelompok yang terlibat adalah salah satu kunci keberhasilan strategi kota cerdas. Kerangka hukum yang transparan adalah faktor penting lainnya. "Harus ada kerangka hukum yang berlaku untuk melindungi semua data yang dikumpulkan. Dan kota-kota harus mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan mereka untuk benar-benar menggunakan data," katanya.(wn)