telkomsel halo

Ini yang harus diperhatikan pengembang aplikasi untuk layanan pemerintahan

07:17:26 | 15 May 2019
Ini yang harus diperhatikan pengembang aplikasi untuk layanan pemerintahan
JAKARTA (IndoTelko) - Hasil Survei Pemerintahan Digital (Digital Government Survey) yang dihelat  OutSystems dengan IDG ini mengungkapkan bahwa prioritas utama pengembang aplikasi di sejumlah instansi pemerintah pusat dan lokal adalah peningkatan kualitas pengalaman warga (46%), diikuti dengan pengurangan biaya dalam penyediaan layanan (42%).

Sejumlah prioritas utama lainnya, termasuk peningkatan keamanan data (42%), penyediaan akses yang lebih baik terhadap data dan informasi (42%), serta peningkatan kecepatan dalam penyediaan layanan (38%).

"Temuan-temuan survei ini secara jelas menunjukkan bahwa para pengembang di instansi-instansi pemerintah memerlukan perangkat dan proses yang membantu mereka mewujudkan pengalaman pengguna yang positif, sambil menjaga pengelolaan biaya," ujar Product Evangelist, OutSystems Mike Hughes.

Menurutnya, pendekatan low-code dalam pengembangan aplikasi memenuhi kedua target tersebut. Pendekatan ini membantu tim yang memiliki keterbatasan sumber daya agar dapat secara cepat memenuhi berbagai kebutuhan para pengguna, sambil menyajikan pengalaman pengguna yang bermutu tinggi dan aman secara konsisten.

Berbagai organisasi yang menggunakan OutSystems dapat membangun aplikasi 10 kali lebih cepat dengan sejumlah komponen yang bersifat pre-built, serta keandalan yang teruji, tanpa perlu membuat seluruh pemrograman dari awal. Hal ini membantu departemen dengan sumber daya terbatas agar dapat mengalokasikan dana dan personil untuk menggarap beberapa prioritas lain. Dengan demikian, staf-staf mereka dapat membantu warga yang benar-benar memerlukan layanan personal, dan membuat tim IT mereka bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk inovasi.

Para pelanggan OutSystems dari kalangan pemerintahan telah menggunakan platform low-code untuk memperoleh hasil positif di komunitasnya.

Kota Oakland, California, menghemat US$1 juta setiap tahun, memampukan kota itu mempercepat penyediaan berbagai jenis aplikasi yang melayani 412.000 warganya. Selain itu, seorang pengembang aplikasi di Kota Shawnee, Kansas, memodernisasikan 30 aplikasi untuk 66.000 warganya dalam waktu satu tahun dengan bantuan platform OutSystems dimana berhasil memangkas waktu secara drastis ketimbang memakai metode pengembangan aplikasi yang biasa.

Di Asia Pasifik, OutSystems melihat lonjakan permintaan dari instansi pemerintah yang ingin mempercepat penyediaan layanan, serta meningkatkan pengalaman warga.

Di Singapura, misalnya, pemerintah setempat telah menempatkan transformasi digital di garis terdepan inisiatif smart nation negara tersebut.

Singapura memiliki Digital Government Blueprint (DGB) yang memaparkan rencana untuk pengadaan metode pembayaran elektronik dan tanda tangan digital, selain dari beberapa layanan digital yang berfokus pada upaya peningkatan kebutuhan warga Singapura. Dengan adanya tekanan dari meningkatnya harapan warga dan kendala anggaran, penyajian layanan yang lebih cepat dan pengembangan aplikasi dengan pesat semakin dinilai penting, sejalan dengan langkah pemerintah Singapura untuk mewujudkan targetnya, yakni mendigitalisasi 90% hingga 95% transaksi pemerintah pada 2023.

Sementara itu, seluruh layanan pemerintahan di Australia akan segera bersifat online, selaras dengan visi Digital Transformation Agency (DTA) tahun 2025. Visi ini berupaya menghadirkan berbagai solusi inovatif yang memanfaatkan data dan teknologi demi peningkatan pengalaman warga. Australia telah memperkenalkan myGovID, sebuah aplikasi identitas digital sehingga para warga bisa mengakses layanan pemerintah, seperti pengajuan nomor pajak, pada media online.

GCG BUMN
Bersamaan dengan sejumlah aplikasi dengan fokus pada warga yang kelak dijalankan di seluruh Asia Pasifik, terdapat kebutuhan untuk mengutamakan pengembangan keahlian dan skalabilitas, daripada sekadar melaksanakan sejumlah proyek individual oleh setiap instansi pemerintah secara sendiri-sendiri. Pada aspek ini, pengembangan low-code akan mengisi kesenjangan, serta mempercepat penyelesaian beberapa inisiatif digital yang berskala luas.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year