JAKARTA (IndoTelko) - PT Link Net Tbk (LINK) menambahkan 73.629 Home Passed ke dalam jaringannya, membuat total jaringan Perseroan menjadi 2,54 juta Home Passed hingga akhir kuartal pertama 2020 (1Q20).
Hingga akhir bulan Mei, Perseroan menambahkan 130.210 Home Passed ke dalam jaringannya dan menjadikan total Home Passed Perseroan sebesar 2.6 juta rumah.
Link Net menambahkan 31.757 pelanggan bersih pada 1Q20, menjadikan total pelanggan Perseroan sebanyak 699.962 pelanggan.
Hingga akhir bulan Mei, Perseroan menambah 75.274 pelanggan bersih. Pada akhir bulan Mei, Perseroan mencatat total pelanggan sebanyak 743.479 pelanggan.
Manajemen Link Net berhasil melebarkan jejak Perseroan diluar dari 3 kota inti: Jakarta, Surabaya dan Bandung. Pada 1Q20, sekitar 32% dari pelanggan baru berasal dari kota-kota diluar 3 kota tersebut. Penambahan jumlah pelanggan Link Net bertumbuh lebih cepat dari sebelumnya sejak Perseroan terdaftar sebagai Perusahaan Terbuka.
Link Net berhasil untuk meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) selama ini. Pelanggan yang telah menggunakan jasa Perseroan pada 5 tahun lalu di Jakarta, Surabaya dan Bandung, rata-rata mengalami kenaikan ARPU masing-masing sebesar 52%, 59% dan 51%.
Pada akhir 1Q20, ARPU Perseroan berada pada Rp382 ribu per bulan. Walaupun ARPU pada saat ini menurun, Perseroan telah berhasil menambahkan jumlah pelanggan baru yang substansial. Manajemen Link Net memperkirakan hal ini, karena sebelumnya, ketika Perseroan memasuki kota-kota baru, ARPU dari pelanggan baru akan meningkat seiring waktu dan akan mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dan laba.
Link Net membukukan pendapatan sebesar Rp959 miliar pada 1Q20, meningkat 7,6% dibandingkan 1Q19. EBITDA pada 1Q20 mengalami sedikit penurunan yang disebabkan karena peningkatan beban pemasaran yang terkait dengan beban sewa tiang (pole rental), peningkatan biaya sewa bandwidth untuk memberi pelayanan yang lebih cepat kepada pelanggan dan peningkatan beban karyawan karena Perseroan menambahkan jumlah anggota dalam tim Penjualan. EBITDA menurun 4,2% menjadi Rp516 milyar pada 1Q20.
Perseroan bergerak dari posisi kas bersih menjadi hutang bersih. Hutang yang dibawa Link Net berhubungan dengan beban pembiayaan sebesar Rp45 milyar pada 1Q20. Demikian juga beban sewa tiang (pole rental) meningkat sebesar Rp18 milyar menjadi Rp35 milyar pada 1Q20 dibandingkan dengan 1Q19. Kedua beban ini mempengaruhi Laba Bersih yang tercatat menurun 25,2% menjadi Rp198 milyar pada 1Q20.
“Secara operasional, Link Net memulai tahun ini dengan langkah yang kuat. Kami mencatat pertumbuhan pelanggan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan tercatat sebagai Perusahaan Terbuka. Sementara itu, perluasan jaringan Perseroan tetap berlangsung kuat. Tim Penjualan kami dengan efektif berhasil meningkatkan tingkat penetrasi di area jaringan baru," kata Presiden Direktur dan CEO Perseroan Marlo Budiman.(wn)