JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap enam pilar yang menjadi dasar pelaksanaan program pengembangan smart city di Indonesia.
“Terdapat 6 pilar yang menjadi dasar pelaksanaan program pengembangan smart city di Indonesia yakni: (i) smart governance; (ii) smart branding; (iii) smart economy; (iv) smart society; (v) smart environment; dan (vi) smart living. Dengan mencakup enam aspek ini, kota-kota yang dipersiapkan untuk smart city diharapkan menjadi tempat yang cerdas untuk membantu keberlanjutan produktivitas masyarakat,” jelas Menkominfo Johnny G Plate.
Menurutnya, inisiatif dari smart city di Indonesia merupakan bagian dari agenda besar transformasi digital nasional. “Pemerintah Indonesia melihat enam pilar ini dapat menjadi titik awal untuk mendiskusikan tentang pengembangan smart city di tahun depan, karena melengkapi warisan yang dibawa oleh kepresidenan G20 sebelumnya tentang mobilitas cerdas dan tata kelola kota cerdas yang efektif,” jelasnya.
Dijelaskan, Indonesia telah menginisiasi gerakan Smart City sejak tahun 2017. Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Induk (Master Plan) Smart City untuk 100 kota di Indonesia dan kabupaten di seluruh Indonesia.
“Tahun ini kami terus memfasilitasi penciptaan dari 48 Master plan smart city di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP), seperti di Bali dan Labuan Bajo NTT serta calon ibu kota negara baru Indonesia di Penajem Paser Utara, Kalimantan,” ujarnya.
Isu inovasi smart city sangat erat kaitannya dengan perkembangan masyarakat dalam ekonomi digital. “Inisiatif pelaksanaan smart city di Indonesia ini merupakan bagian dari agenda transformasi digital nasional yang lebih luas lagi,” tandasnya.
Diharapkannya, dukungan yang kuat antar negara-negara anggota G20 agar penerapan inovasi dan smart city bisa berlangsung dengan baik. “Dukungan dan dorongan dari sesama negara anggota G20 sangat dibutuhkan untuk melakukan dialog yang lebih intensif dan inovatif tentang smart cities di Indonesia dan negara G20,” ungkapnya.
Johnny mengapresiasi dua dokumen rujukan yaitu G20 Smart Mobility Practices yang dihasilkan oleh Presidensi G20 Arab Saudi pada tahun 2020 dan G20 Practices of Innovative Public Procurement for Smart Cities and Communities yang dikeluarkan oleh Presidensi G20 Italia.
“Bergerak dari kedua referensi tersebut serta mengingat bahwa konsep Smart Cities akan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN Sustainable Development Goals),” ungkapnya.
Bahkan dalam masa presidensi tahun depan, Menkominfo menyatakan kesiapan untuk melanjutkan kinerja baik atas implementasi smart city yang sudah terlaksana selama ini.
Praktik inovasi tersebut akan sangat bermanfaat bagi upaya dari negara-negara anggota G20 dalam meningkatkan implementasi smart city. Untuk membangun praktik-praktik ini, Indonesia bersedia melanjutkan karya-karya terbaiknya dalam pengembangan smart city yang dibawa oleh presidensi sebelumnya untuk presidensi berikutnya,” tuturnya.(ak)