Banyak para pakar yang menyebut data adalah ‘the new oil’ di era ekonomi digital seperti sekarang. Nyatanya, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara dengan nilai ekonomi tercatat sekitar USD70 miliar pada tahun 2021 dan diperkirakan mampu mencapai USD146 miliar pada tahun 20251.
Data yang kita miliki sekarang tentu akan terus berlipat ganda dalam waktu singkat. Namun, bukan hanya kuantitas yang meningkat, data juga memiliki nilai berharga bagi mereka yang dapat memanfaatkannya secara efektif. Bisnis paling sukses saat ini, adalah bisnis dengan model dan produk yang paling inovatif.
Mulai dari ritel, transportasi, hingga perbankan, apa pun industri yang ditransformasikan, semua perusahaan tersebut memiliki satu kesamaan: keahlian dalam mengolah data. Baik data mereka yang berada di satu cloud, tersebar di beberapa cloud, di edge, atau berada on-premise, itu bukanlah masalah, seperti yang dilaporkan oleh Institute for Business Value IBM, create entirely new business models.
Berpikir layaknya seorang inovator
Tentunya, keahlian mengolah data hanyalah salah satu faktor pendukung untuk menjalankan bisnis yang sukses. Pola pikir yang mudah beradaptasi dengan perubahan dan mampu merangkul inovasi juga merupakan faktor yang esensial.
Sebagaimana internet mengubah industri ritel secara dramatis, pengalaman tatap muka tetap menjadi bagian penting dari aktivitas berbelanja bagi kebanyakan orang saat ini. Banyak perusahaan yang bertekad untuk memodernisasi strategi bisnis mereka dengan teknologi untuk memudahkan opersional perusahaan.
Selama pandemi misalnya, merek ritel besar mempercepat langkah menuju model belanja hybrid yang kini terus berlangsung, sehingga sudah menjadi hal biasa bagi pelanggan untuk memesan secara online kemudian melakukan in-store atau pick-up. Perpaduan antara virtual dan tatap muka seperti ini akan tetap diminati.
Riset terbaru dari Institute for Business Value IBM mengungkapkan bahwa model belanja "hybrid" adalah pengalaman berbelanja yang paling diminati oleh 36% gen Z yang merupakan pangsa terbesar di antara segala kelompok usia. Bank Indonesia mencatat total volume transaksi e-commerce di tanah air mencapai 222,9 juta transaksi pada Februari 2022, meningkat sekitar 27 persen dibanding Februari tahun lalu sebanyak 174,6 juta transaksi.
Sama halnya dengan industri keuangan juga telah beradaptasi dengan ekspektasi konsumen baru akan akses 24/7 dari perangkat apa pun. Mengantre di bank untuk menunggu giliran di teller sudah lama ditinggalkan; pelanggan saat ini dapat berinteraksi dengan agen virtual yang didukung Artificial Intelligence (AI) secara online atau melalui telepon sementara komputer mainframe yang kuat menggunakan inferensi AI untuk menganalisis transaksi secara real time di belakang prosesnya.
Transformasi bisnis dalam skala besar didorong oleh perpaduan canggih antara solusi cloud dan infrastruktur on-premise, yang jika dilakukan dengan benar, tentu akan mampu menghemat biaya operational, mempercepat produksi dan memberikan pengalaman lebih baik bagi para pelanggan.
Hybrid Cloud membuka kunci transformasi bisnis
Inovasi mungkin adalah pusat kesuksesan bisnis yang berkelanjutan, namun tanpa strategi teknologi yang tepat, bisnis tidak akan mendapatkan hasilnya. Penelitian IBM menunjukkan bahwa pada tahun 2023, perusahaan memproyeksikan penggunaan tidak kurang dari 10 cloud.
Mengadopsi strategi hybrid cloud adalah kuncinya. Pendekatan ini menggabungkan dan menyatukan public cloud, private cloud, dan infrastruktur on-premise untuk menciptakan infrastruktur TI tunggal yang aman, fleksibel dan efisien dari segi biaya. Sebagai contoh, IBM telah bekerja sama dengan Coca Cola Eropa untuk memindahkan beban kerja yang bersifat kritis misi ke cloud, dan Coca Cola Eropa akan menggunakan kemampuan IBM Multicloud Management untuk memungkinkan integrasi dan pengelolaan sistem private and public cloud nya dalam satu dashboard. Hal ini akan memberi Coca Cola pandangan terkonsolidasi dan satu titik kontrol atas seluruh infrastruktur TI-nya.
Kesimpulan
Apa pun industrinya, hybrid cloud dapat membantu bisnis dalam bertransformasi untuk menjadi lebih inovatif. Tentu saja, menerapkan strategi ini tidak akan rampung dalam semalam. Proses perjalanan transformasi digital membutuhkan investasi tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga dalam keterampilan sumber daya manusia yang menerapkannya.
Para pemimpin perusahaan dapat mulai berkolaborasi dengan teknologi partner yang dapat memberi mereka akses ke teknologi yang relevan dan yang dapat membantu mereka mengatasi semua tantangan yang dihadapi melalui proses dan perangkat serta praktik manajemen yang kuat.
IBM telah bermitra dengan Indonesia selama 85 tahun, misi IBM adalah secara konsisten mendukung visi pemerintah untuk mengembangkan masyarakat digital berbasis pengetahuan dan membantu bisnis di dalam negeri untuk mulai beroperasi secara lebih efisien dan berkelanjutan melalui pemberdayaan teknologi.
Ditulis oleh :
Cin Cin Go, Technology and Country Leader, IBM Indonesia