MEDAN (IndoTelko) - Kementerian Komunikasi dan Informatika memfasilitasi pengembangan pola pikir digital pemimpin di lingkungan pemerintah yang ada di Sumatra Utara. Melalui Digital Leadership Academy (DLA), Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo menargetkan peningkatan pemahaman dan kompetensi untuk pengambilan keputusan di era digitalisasi.
Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto usai membuka DLA Smart Digital Leader Sumut Bermartabat mengatakan, "Kegiatan ini bukan mengajarkan bagaimana membuat software atau aplikasi. Namun transformasi digital, yakni untuk mengubah pola fikir pimpinan yang tadinya konvensional untuk memanfaatkan digitalisasi,"
Dijelaskannya, keberadaan pola pikir adaptif dengan digitalisasi akan memungkinkan pengambilan keputusan yang cerdas. "Sehingga menghasilkan pemimpin yang paham pola pikir leader dan cerdas, cepat berbasis data. Karena tidak semua pimpinan smart dan mengerti pola pikir leader," harapnya.
Hary menjelaskan, DLA merupakan program pelatihan untuk peningkatan kapasitas digital bagi para pemimpin Indonesia. Sehingga diharapkan menjadi pimpinan yang mendapatkan wawasan secara internasional di bidang teknologi digital.
"Program ini adalah bagian dari pengembangan SDM digital yang menjadi salah satu arahan Presiden Jokowi untuk mengakselerasi transformasi digital dalam menghadapi perubahan di era 4.0," katanya.
Program DLA merupakan salah satu program pelatihan digital untuk memenuhi kebutuhan talenta digital nasional. Pelaksanaan program itu bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama serta sektor swasta seperti Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Amazon Web Services dengan tema khusus untuk infrastruktur digital. Untuk penyelenggaraan di Sumatra Utara, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan The Moller Institute Universitas Cambridge, Australia.
"Tahun 2023 Program DLA ini menargetkan 500 kuota. Dan di Sumut, targetnya mendapatkan 30 pimpinan untuk dilatih dari sektor publik. Tahun ini akan kita berangkatkan ke Korea Selatan. Seperti tahun lalu ke Singapura, kita undang pimpinan perusahaan swasta, TNI-Polri, start up di bawah eselon II," ujarnya.
Selain pelatihan, Kementerian Kominfo juga menyediakan beasiswa pendidikan S2 dalam dan luar negeri yang terbuka untuk ASN maupun masyarakat umum. "Sehingga bisa disekolahkan S2 baik di dalam dan luar negeri," jelas Hary.
Kegiatan ini diapresiasi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara Arief S. Trinugroho. Menurutnya di era teknologi digital, seorang pemimpin harus mampu menginisiasi dan mendorong perubahan menuju transformasi digital.
"Tentunya mindset ini bisa dikaitkan dengan program-program provinsi dan daerah dalam menyelesaikan permasalahan. ASN harus memiliki digital mindset, saat ini ada 53% generasi milenial di Indonesia. Kita harus tinggalkan pola-pola lama serta bisa bertransformasi dalam menjalankan program-program strategis berbasis teknologi dan informasi," katanya.
Arief mengharapkan pelatihan itu akan menghasilkan rencana aksi yang disusun peserta dan bisa diimplementasikan untuk penanganan masalah di Sumatra Utara. "Sumut dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di Indonesia (± 15 Juta Jiwa tahun 2021) tentu saja memiliki potensi yang sangat besar dalam pemanfaatan teknologi digital. Karenanya kunci keberhasilan di dalam mendukung setiap transformasi adalah adanya leadership, sebab tidak ada sebuah perubahan tanpa kepemimpinan," ujarnya. (mas)