telkomsel halo

Schneider Electric hadirkan APC Smart-UPS Ultra 2.2kW, 3kW dan 5kW

08:45:42 | 08 Jun 2023
Schneider Electric hadirkan APC Smart-UPS Ultra 2.2kW, 3kW dan 5kW
JAKARTA (IndoTelko) - PT Schneider Electric Indonesia (SEI), anak perusahaan dari Schneider Electric, pemimpin global transformasi digital dari manajemen energi dan otomasi, secara resmi meluncurkan solusi produk APC™ Smart-UPS Ultra, Uninterruptible Power Supply (UPS) fase tunggal 2.2 kW, 3kW dan 5kW untuk beragam bisnis dengan konektivitas jaringan yang bertumpu ke data center dalam skema edge computing (komputasi tepi).

Edge computing atau komputasi tepi adalah sistem komputasi yang dilakukan pada atau di dekat sumber data dengan mempercepat proses pengolahan dan pengiriman data dari perangkat internet of things (IoT).

Dirancang untuk memberikan lebih banyak daya, fleksibilitas, dan pemantauan cerdas dalam jejak terkecil, APC™ Smart-UPS Ultra memungkinkan profesional TI dan penyedia solusi untuk mengatasi banyak tantangan yang ditemui di lapangan dengan pendistribusian infrastruktur TI yang sesuai di lingkungan edge computing (komputasi tepi) terdistribusi dan edge (titik tepi lalu lintas masuk dan keluar jaringan).

Percepatan transformasi digital dan perkembangan aplikasi pintar secara pesat telah mendorong peningkatan kebutuhan sumber daya komputasi, jaringan, dan data storage. Maka, pihak pengelola harus melakukan berbagai upaya penyesuaian, termasuk memperpendek jarak integrasi sumber daya tersebut agar proses bisnis dapat berjalan dengan mengandalkan konektivitas jaringan agar proses komputasi tepi dapat berjalan dengan baik dan tanpa terputus (seamless).

Menurut Data Center Business Vice President Schneider Electric IT Indonesia Yana Achmad Haikal, upaya melindungi bisnis berbasis teknologi digital dan aplikasi pintar agar terus berjalan tanpa gangguan pasokan daya harus mendapat prioritas utama. "Oleh karena itu, solusi Smart-UPS Ultra APC dari Schneider Electric hadir memberikan perlindungan kebutuhan daya tanpa putus untuk operasi bisnis yang dapat diandalkan sepanjang waktu,” ujarnya.

"Pengenalan dua produk terbaru dari Schneider Electric untuk mendukung ekosistem komputasi tepi menunjukkan komitmen kami untuk mendorong ketahanan dan keberlanjutan usaha di pasar Indonesia,” jelasnya.

Menurut International Data Corporation (IDC), pasar komputasi tepi global mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% per tahun yang diperkirakan mencapai USD 250,6 miliar pada tahun 2024. Di sinilah salah satu peran penting yang dimainkan oleh Smart-UPS Ultra™ untuk memberikan pasokan daya dan perlindungan jaringan dengan total cost of ownership (TCO) atau total biaya kepemilikan yang lebih rendah dan tiga kali masa pakai baterai dibanding VRLA.

Manajemen daya yang efektif sangat penting dalam segala jenis lingkungan TI, di mana salah satunya adalah pemeliharaan peralatan perlindungan daya, seperti UPS yang dilakukan secara teratur dan efektif. Hal ini berlaku ketika kita beroperasi di lokasi yang memiliki kondisi geografis yang berbeda-beda. Namun, perlu diingat bahwa investasi dalam biaya operasional yang berkelanjutan dapat menjadi mahal.

Baterai Lithium-ion APC Smart-UPS Ultra bertahan hingga tiga kali lebih lama daripada UPS bertenaga valve regulated lead acid (VRLA) tradisional dan tidak perlu diganti dalam kondisi operasi normal. Dengan masa pakai yang lama, pengguna dapat menikmati biaya operasional yang lebih rendah karena tidak perlu melakukan penggantian baterai selama usia penggunaan UPS.

Solusi baterai Lithium-ion mampu mengurangi limbah elektronik dari pembuangan baterai jika dibandingkan dengan VRLA. APC Smart-UPS Ultra menghemat TCO selama 10 tahun dan dilengkapi dengan garansi 5 tahun.

GCG BUMN
Schneider Electric Indonesia menghadirkan Smart-UPS Ultra hadir dalam tiga model yang tersedia, 2.2kW, 3kW, dan 5kW. Seluruh model tersebut siap terhubung dengan Solusi EcoStruxure dari Schneider Electric melalui port jaringan tertanam. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year
Financial Analysis
Mitratel tuntaskan akusisi UMT