telkomsel halo

SATRIA 1 tahap awal didukung 50 ribu VSAT

03:15:00 | 18 Jun 2023
SATRIA 1 tahap awal didukung 50 ribu VSAT
JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan pada tahap awal pengoperasian satelit Republik Indonesia (SATRIA 1) baru didukung akses Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk 30 ribu sampai 50 ribu titik. SATRIA-1 menempati orbit 146 Bujur Timur.

Angka ini dibawah hasil kajian Kominfo pada tahun 2018, dimana ada kebutuhan akses internet sebesar 1Mbps untuk 150 ribu titik layanan publik pendidikan, kesehatan dan pemerintahan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Kepala Divisi Satelit Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo dan Juru Bicara BAKTI untuk Satelit Republik Indonesia (SATRIA), Sri Sanggrama Aradea menyatakan setelah beroperasi, SATRIA-1 pada tahap awal akan melayani 50 ribu titik layanan publik.

"Setiap tahunnya kebutuhan dari setiap titik tadi layanan 150 ribu itu terus meningkat. Jika dalam desain awal 2018 setiap titik memerlukan 1 Mbps, kini bisa menjadi 4Mbps. Oleh karena itu, kami secara bertahap menyediakan akses Very Small Aperture Terminal (VSAT) untuk 30 ribu sampai 50 ribu titik layanan publik agar bisa memanfaatkan layanan SATRIA-1," jelasnya dalam keterangan, kemarin.

Dikatakannya, Kominfo akan menyesuaikan kapasitas layanan dengan kebutuhan serta memantau penyediaan akses internet oleh pihak swasta agar mengetahui kebutuhan kapasitas terkini.

"Dulu kebutuhannnya 1 Mbps, sekarang kalau kita pakai handphone saja membutuhkan minimum 5 Mbps untuk apapun itu. Saat ini perkembangan terestrial yang seperti fiber optik dari BTS cukup masif dari operator operator lain sehingga pemerintah memutuskan apakah pemerintah turun tangan lagi untuk membuat satelit berikutnya?" ungkapnya.

Diungkapkannya, Hot Backup Satellite juga tengah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan satelit internet nasional. "Saat ini untuk backup satellite kita masih ada proses konstruksi kebetulan di Boeing Los Angeles. Sudah kurang lebih 85% untuk secara fisik dan rencana peluncuran targetnya di bulan Oktober 2023," jelasnya.

SATRIA-1 merupakan milik Pemerintah namun akan dikelola oleh PT Satelit Nusantara Tiga dengan mekanisme build, operation and transfer (BOT). Setelah 15 tahun asetnya akan diambil alih Pemerintah.

Peluncuran SATRIA-1 akan berlangsung dari Cape Canaveral Space Force Station, Orlando, Florida Amerika Serikat pada hari Minggu (18/6) waktu setempat atau Senin (19/6) WIB.

Setelah peluncuran satelit akan ada beberapa fase sebelum siap beroperasi. Salah satunya penyediaan segmen stasiun bumi dan terminal untuk akses internet satelit di titik layanan publik setelah peluncuran.

GCG BUMN
SATRIA-1 akan uji coba pada Desember 2023 dan Januari 2024 akan bisa melayani titik pelayanan publik.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year