JAKARTA (IndoTelko) - Lanjutkan komitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama Indonesia, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) berikan sertifikat pada tiga pemasok komponen. Sertifikasi ini merupakan puncak dari program Research & Development (R&D) Supplier Education di mana para pemasok telah sukses menyelesaikan seluruh program peningkatan kompetensi dalam kemampuan mendesain komponen mobil.
Sebagai sentra produksi kendaraan Hyundai di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), PT Hyundai Motor Manufacturing aktif menggandeng mitra lokal untuk berbagi teknologi dan meningkatkan kapabilitas serta kompetensi para pemasok. Aktivitas ini dilakukan lewat rangkaian edukasi Supplier Education. Setelah menjalani rangkaian program sejak 2021, tiga pemasok diberi sertifikat atas pencapaian "Kapabilitas Desain Mandiri."
Dijelaskan President Director of PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bong Kyu Lee, sebagai manufaktur global, kami ingin berkembang secara berkelanjutan, untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat dengan para mitra, termasuk pemasok komponen. "Hyundai melakukannya dengan cara selalu aktif berbagi teknologi untuk mencapai keunggulan bersama-sama pemasok di Indonesia melalui program pelatihan yang komprehensif," katanya.
Sertifikat diberikan pada PT Frina Lestari Nusantara, PT Autoplastik Indonesia dan PT Dasa Windu Agung, para pemasok komponen berstandar kualitas Original Equipment Manufacture (OEM). Mereka membuktikan peningkatan kompetensinya dengan membangun fasilitas riset dan pengembangan (R&D) hinga mampu membuat desain secara mandiri.
Prestasi ini merupakan kali pertama di Indonesia. Di mana pemasok bisa membuat desain komponen sendiri untuk kemudian disuplai pada produsen kendaraan. Konsumen bisa melihat hasil dari pencapaian tiga pemasok ini pada komponen yang melekat pada eksterior dan interior Hyundai STARGAZER X, Hyundai STARGAZER dan Hyundai CRETA.
Sementara, President Director PT Dasa Windu Agung, Edwin Setjodiningrat menanggapi apresiasi HMMI, adalah cita-citanya selama ini sebagai perusahaan lokal 100% Indonesia agar bisa naik kelas menjadi suatu perusahaan otomotif yang tidak hanya mampu membuat komponen. "Tetapi juga mampu mendefinisikan dan mengajukan hal baru kepada pabrikan mobil dengan mempertimbangkan berbagai kapabilitas sumber daya lokal seperti rantai pasokan material, kemampuan produksi, tentunya juga kondisi pasar dan medan di Indonesia," katanya.
Sedangkan President Director PT Autoplastik Indonesia, Didiek Setiawan, mengatakan, sertifikasi ini mengindikasikan bahwa pengembangan R&D nya berada di jalur yang benar sehingga meningkatkan tingkat kepercayaan dirinya untuk menginvestasikan sumber daya manusia dan fasilitas R&D. "Mudah-mudahan ke depan kami bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan model baru Hyundai mulai dari tahap konsep hingga produksi massal," katanya.
Pun Commercial Director PT Frina Lestari Nusantara, C. Tri Djoko Irwanto ikut mengapresiasi, Hyundai mendorong pihaknya untuk meningkatkan kemampuan kami dari perusahaan berbasis proses menjadi perusahaan berbasis produk, dan tentu ini sangat penting bagi keberlangsungan bisnis di industri otomotif Indonesia.
Program R&D Supplier Education telah dijalankan oleh HMMI sejak 2021 dan menjadi program berkelanjutan yang aktif digelar sejak awal beroperasi di Indonesia. Melalui sistematika pembelajaran serta pelatihan yang mendalam, tak kurang 63 pemasok diberikan pengetahuan engineering tingkat lanjut serta dibimbing untuk meningkatkan kualitas engineeringnya.
Bong Kyu Lee berharap, pencapaian tiga pemasok ini dapat memicu semangat mitra lain di Indonesia untuk mencapai level yang sama. "Tentunya kami juga meyakini, dengan peningkatan kapabilitas engineering para pemasok, mereka akan merasakan manfaat yang lebih besar dari segi bisnis dan kepuasan pelanggan," jelasnya.
Keberhasilan inisiatif pemberdayaan pemasok tidak hanya menggarisbawahi komitmen Hyundai terhadap inovasi namun juga menjadi bukti dari banyaknya potensi yang bisa diangkat dalam jaringan pemasok di Indonesia. (mas)