telkomsel halo

Huawei bidik kontribusi lebih besar memajukan talenta digital di Indonesia

17:44:00 | 23 Jan 2024
Huawei bidik kontribusi lebih besar memajukan talenta digital di Indonesia
Penyerahan apresiasi Huawei (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Huawei bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Universitas Tarumanagara sukses menggelar Indonesia Digital Talent Day 2023 jelang akhir tahun lalu. Event ini menandai tonggak pencapaian baru yang berhasil dicapai oleh Huawei bersama para mitranya dalam mencetak talenta digital di Tanah Air.

Dikatakan CEO Huawei Indonesia, Mr. Long, Huawei telah mencapai tonggak penting baru dalam penciptaan talenta digital di Indonesia. Hingga saat ini, sekitar 102 ribu talenta digital telah dibina oleh Huawei. "Kami tegaskan bahwa Komitmen ‘I Do’ akan tetap dilanjutkan dan Huawei juga siap memberikan kontribusi yang lebih besar lagi guna mendukung Visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Semesta mendukung prediksi Indonesia menjelma sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2045. Dengan kekayaan alam, jumlah penduduk produktif yang masif, serta posisi geografis strategis yang membentang di garis ekuator, Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi pemimpin dunia.

Indonesia perlu memperluas cakrawala ekonominya untuk menemukan sektor-sektor andalan baru yang memiliki peran dan kontribusi yang sama untuk mencapai tujuan mulianya. Saat ini, ekonomi digital telah muncul sebagai kekuatan baru yang mampu berperan sebagai penggerak roda perekonomian nasional. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa pada pertengahan Juli 2022, tingkat penetrasi internet telah mencapai angka 76,3%.

Ketersediaan talenta cakap digital merupakan salah satu komponen kunci yang turut menentukan keberhasilan transformasi digital. Ketersediaan SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kompeten patut menjadi salah satu perhatian utama yang harus segera dikejar pemenuhannya.

Pemenuhan suplai talenta digital ini juga menjadi sorotan utama di sejumlah negara maju. Uni Eropa, misalkan, meluncurkan program "2030 Digital Compass". Dalam program tersebut, Uni Eropa ingin mengembangkan 20 juta tenaga spesialis TIK baru. Sebelumnya, Uni Eropa sudah memasang target minimum 80% penduduk dewasa sudah menguasai keahlian digital dasar pada 2023.

Hal ini menunjukkan bahwa peran talenta digital yang kompeten telah berkembang menjadi katalisator penting untuk mendukung proses transformasi digital yang sedang berlangsung. Seiring dengan percepatan transformasi digital, permintaan atas tenaga professional terampil di bidang digital mengalami pertumbuhan eksponensial. Meskipun demikian, masih terdapat kesenjangan antara pasokan talenta digital yang cakap dan permintaan yang terus meningkat.

Percepatan kemajuan digital dan pembentukan talenta TIK masa depan telah ditetapkan sebagai strategi nasional prioritas yang tercantum pada Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2020-2024, yang mengindikasikan perlunya pengembangan sembilan juta sumber daya manusia yang kompeten secara digital dalam jangka waktu 15 tahun.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan perekonomian digital Indonesia telah mengalami lonjakan performa yang luar biasa. Kontribusi ekonomi digital diyakini akan terus bertambah ke depannya. Berdasarkan proyeksi Kementerian Perdagangan, kontribusi ekonomi digital terhadap perekonomian nasional dapat bertumbuh pesat dari kisaran Rp980 triliun atau setara 5,7% dari produk domestik bruto pada 2021, menjadi Rp4.531 triliun atau setara 18% dari PDB nasional yang akan mencapai Rp24 ribu triliun pada 2030 mendatang.

Apalagi, iklim investasi di sektor ekonomi digital Indonesia telah menunjukkan perkembangan kinerja yang positif. Berdasarkan data Bank Indonesia, kesepakatan nilai (deal value) investasi pada kuartal pertama 2022 telah mencapai USD3 miliar, tertinggi kedua di regional setelah Singapura. Indonesia semakin mengukuhkan statusnya sebagai negara tujuan investasi digital potensial di Asia Tenggara, dengan menguasai 40% pangsa lanskap digitalisasi di kawasan ini.

Hal ini menunjukkan potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia yang sangat menjanjikan. Sebagai bentuk komitmen serius dalam memberikan kontribusi lebih kepada Indonesia, Huawei berinisiatif mengembangkan gerakan korporasi "Huawei 100K Digital Talents". Gerakan ini memasang target mengembangkan 100 ribu talenta cakap digital hingga 2025. Hingga Desember 2023, Huawei telah memberikan pelatihan dan edukasi TIK kepada 102 ribu orang.

Inisiatif Huawei diluncurkan dalam rangka membantu pemerintah mengembangkan sekitar 600 ribu talenta digital baru per tahun hingga 2030 mendatang. Ketersediaan SDM TIK dapat mendukung misi pemerintah menjadikan sektor digital sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan proyeksi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, nilai aktivitas ekonomi digital Indonesia berpotensi menembus Rp22.513 triliun pada 2045 mendatang.

Huawei ASEAN Academy

Huawei juga telah meresmikan Huawei ASEAN Academy pada 2021 lalu. Akademi ini merupakan wadah pelatihan yang bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara hasil pendidikan dan kebutuhan industri, menghasilkan SDM yang siap kerja dengan keterampilan digital yang disyaratkan oleh Industri.

Huawei ASEAN Academy Indonesia merupakan pusat pelatihan terbesar di jaringan Huawei se-Asia Pasifik, yang terdiri dari Business College, Technical College dan Engineering College yang didukung lebih dari 100 trainer, lebih dari 3000 kursus atau pelatihan, lebih dari 100 mirroring environment.

Pelatihan di lingkungan Huawei ASEAN Academy Business College cocok bagi peserta dari kalangan pemerintahan, regulator, perusahaan, serta para manajer dari perusahaan berskala besar hingga telekomunikasi. Sedangkan, para engineer dari operator telekomunikasi maupun enterprise, mahasiswa, praktisi TIK, dan mitra ekosistem dapat menimba ilmu dan kecakapan di bidang TIK melalui Technical College. Huawei ASEAN Academy menargetkan mampu menyelenggarakan sebanyak 1.500 hingga 2.000 program pelatihan dan sertifikasi TIK.

Untuk mendukung pelaksanaan "Huawei 100K Digital Talents" yang dipandu komitmen "I Do", Huawei sedari awal menyadari tidak bisa bergerak sendirian. Oleh karena itu, Huawei terus berupaya menggandeng mitra-mitra strategis dari elemen pemerintahan, pendidikan, praktisi, hingga organisasi profesi.

Sementara, pada elemen pendidikan, Huawei telah menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan ternama di Indonesia, seperti Universitas Pembangunan Panca Budi, Universitas Pamulang, Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta di sepanjang 2023 ini. Sebelumnya, Huawei juga telah menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Huawei juga berinisiatif membentuk pusat inovasi bersama dengan berbagai pelaku industri multi sektor untuk meningkatkan wawasan dan literasi digital berstandar global.

Dikatakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, apresiasi diberikan kepada Huawei yang terus memegang teguh komitmennya dalam mendukung keseriusan pemerintah dalam mengatasi isu kesenjangan SDM digital di Indonesia. "Kontribusi Huawei sebagai mitra teknologi pemerintah begitu besar dan berarti bagi pembangunan talenta digital di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah dengan Huawei dapat menyiapkan generasi muda sebagai penentu masa depan Indonesia," ujarnya.

Inisiatif "Huawei 100K Digital Talents" merupakan salah satu cara Huawei mendorong proses kreasi dan pemberdayaan masyarakat untuk hidup di ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Selain akses digital yang merata dan aman, masyarakat juga harus mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif sehingga tercipta nilai tambah dari keberadaan teknologi tersebut.

Diharapkan, segala upaya Huawei bersama para mitranya dapat menempatkan talenta digital Indonesia sebagai pencipta inovasi teknologi, termasuk dalam mengembangkan ekosistem riset dan development di bidang teknologi digital.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam menyampaikan rasa terima kasih kepada Huawei sebagai mitra teknologi yang telah membantu pemerintah mengembangkan talenta digital sehingga generasi muda Indonesia berkesempatan menjadi kreator dan inovator bukan sebagai pengguna saja.

GCG BUMN
Nilai tambah manfaat TIK juga harus bersifat berkelanjutan. Masyarakat bisa menikmati manfaatnya secara berkelanjutan dan mendukung pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs) yang diemban pemerintah. Hasrat Indonesia memanfaatkan generasi produktif yang masif sebagai bagian dari bonus demografi dapat terlaksana dengan kualitas dan kompetensi talenta digital yang cakap. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year