telkomsel halo

Eezee gandeng Schneider Electric, jadi mitra enterprise besar pertama

04:06:00 | 21 Feb 2024
Eezee gandeng Schneider Electric, jadi mitra enterprise besar pertama
Prosesi penandatanganan MOU (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Platform marketplace MRO (Maintenance, Repair & Operation) & business supplies, Eezee bersama Schneider Electric pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, menandatangani perjanjian kerjasama strategis yang akan meningkatkan aksesibilitas, memperbanyak pilihan kanal dan merampingkan proses pengadaan produk dan solusi kelistrikan Schneider Electric bagi para pelanggannya di segmen korporasi.

Schneider Electric menjadi mitra enterprise besar pertama Eezee di Indonesia dan sekaligus menandai ekspansi bisnisnya secara resmi di wilayah ini. Kerjasama keduanya diharapkan dapat memberikan solusi inovatif bagi pelaku usaha dalam pengadopsian digitalisasi proses pengadaaan (e-procurement) di Indonesia.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi inovatif bagi para pelaku bisnis di Indonesia dalam mengadopsi digitalisasi proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement). Hal ini akan membantu pelanggan meningkatkan efisiensi proses pengadaan hingga 10 kali lebih cepat dan menghemat biaya rata-rata 8%-12% dibandingkan dengan proses offline biasa.

Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Logan Tan, CEO & Co-Founder Eezee dan Donald Situmorang, Digital Sales Director of Schneider Electric Indonesia di Kantor Schneider Electric Indonesia, Cibis Nine, Jakarta Selatan.

Kegiatan pengadaan barang di korporasi kerap kali menjadi kegiatan yang menguras tenaga, waktu bahkan biaya. Survei Topline Strategy Group terhadap 241 profesional pengadaan dan pembiayaan di lebih dari 200 perusahaan di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa ketidakefisienan dalam proses pengadaan dapat merugikan perusahaan-perusahaan tersebut hingga US$1,5 miliar dan 32 juta jam kerja per tahun. Digitalisasi proses pengadaan diyakini menjadi solusi efektif dan makin diminati oleh pelaku usaha di seluruh dunia.

Survei yang dilakukan PwC menunjukkan, 77 persen dari 800 profesional departemen pengadaan di 64 negara mengatakan sudah mulai bertransisi ke sistem digital di departemen pengadaan, dan akan meningkatkan investasinya dalam transformasi digital. Alasan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan merampingkan proses, meningkatkan transparansi, keterlacakan (traceability), dan menghemat biaya.

Menurut CEO & Co-Founder Eezee, Logan Tan, Eezee menyediakan marketplace yang memungkinkan pelaku bisnis dan perusahaan membeli produk alat kantor hingga peralatan keselamatan dan industri melalui platform digital yang lebih praktis, dan efisien. "Platform terpusat ini menyederhanakan proses pengadaan, dan memastikan konsistensi, kepatuhan terhadap peraturan dalam praktik pembelian di seluruh organisasi. Platform Eezee dapat terintegrasi dengan sistem internal perusahaan, memungkinkan sistem pelaporan dan keterlacakan yang terstruktur dan real time,” katanya.

“Kami yakin potensi pasar pengadaan atau belanja barang pendukung seperti MRO dan perlengkapan kantor di Asia Tenggara sangat besar. Setidaknya sekitar US$ 12,5 Miliar[1] nilai transaksi yang dapat digarap di segmen ini,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Digital Sales Director Schneider Electric Indonesia, Donald Situmorang, mengungkapkan, korporasi semakin mencari teroboson baru dan inovatif yang mengubah cara transaksi konvensional yang rumit menjadi lebih sederhana dan transparan dengan teknologi digital. "Sebagai mitra digital bagi para pelaku industri, Schneider Electric tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan solusi digital dan otomasi untuk manajemen energi, namun juga digitalisasi pada kegiatan pendukungnya. Salah satunya pengadaan suku cadang dengan menggandeng mitra marketplace seperti Eezee,” ujarnya.

“Bersama Eezee dan distributor resmi yang kami tunjuk, Schneider Electric ingin membantu para konsumen korporasi kami mendigitalisasi cara dan sistem pengadaan MRO agar lebih efektif dan pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas," jelasnya.

Berdiri pada tahun 2018, Eezee telah beroperasi selama lebih dari 6 tahun dan memiliki jaringan di Singapura, Malaysia dan kini melebarkan pasarnya di Indonesia. Platform ini telah melayani berbagai segmen usaha mulai dari startup hingga korporasi besar Fortune 500. Eezee menyediakan akses ke jaringan luas pemasok terpercaya, memungkinkan perusahaan besar untuk mengelola hubungan pemasok mereka secara efisien.

Platform ini menawarkan fitur-fitur seperti pelacakan kinerja pemasok, ulasan, dan peringkat, yang memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang tepat ketika memilih pemasok dan memastikan kualitas dan keandalan dalam kegiatan pengadaan mereka. Dalam hal compliance, Eezee dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap peraturan dengan menawarkan fitur-fitur seperti alur kerja persetujuan yang dapat disesuaikan, kontrol pengeluaran, dan jejak audit, sehingga mengurangi risiko ketidakpatuhan dan hukuman terkait. (mas)

GCG BUMN

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year