JAKARTA (IndoTelko) - Pesona PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di pasar uang memang luar biasa.
Buktinya, obligasi berbasis rupiah yang diterbitkan oleh penyedia menara ini diburu oleh investor yang berujung dinaikkan nilai emisi dari Rp 500 miliar menjadi Rp 740 miliar.
“Debut penawaran obligasi Rupiah ini mendiversifikasi sumber pendanaan kami. Target awal penerbitan kami sebelumnya adalah Rp 500 miliar, namun mempertimbangkan banyaknya permintaan, kami memutuskan untuk meningkatkannya menjadi Rp 740 miliar. Kami berharap dapat terus menerbitkan obligasi Rupiah untuk keperluan pendanaan di masa yang akan datang,” kata CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong, dalam rilisnya, kemarin.
Perseroan menerbitkan obligasi berkelanjutan I TBIG tahap I tahun 2013, dengan total penerbitan obligasi ini sebesar Rp 740 miliar rupiah yang terdiri dari seri A dan seri B.
Obligasi seri A dengan jumlah Rp 550 miliar yang ditawarkan pada tingkat kupon tetap 9% untuk tenor 370 hari kalender. Seri B dengan jumlah Rp 190 miliar yang ditawarkan pada tingkat kupon tetap 10% untuk tenor 3 tahun. Kupon untuk kedua seri ini dibayarkan setiap kuartal.
Sesuai rencana, penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk, sekitar 50% untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak perseroan dan sisanya untuk keperluan belanja modal. Obligasi TBIG I Tahap I telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia.
Penjamin pelaksana emisi untuk penerbitan obligasi adalah PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT NISP Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Securities.
Sebelumnya, banyak analis yang meragukan performa dari obligasi rupiah milik Tower Bersama karena diterbitkan bersamaan dengan naiknya suku bunga Bank Indonesia. Namun, kenyataan berbicara lain. Pesona bisnis telekomunikasi ternyata masih kuat memikat para investor.(ak)