telkomsel halo

Panasnya Persaingan di Pasar Aplikasi

21:39:56 | 02 Mar 2014
Panasnya Persaingan di Pasar Aplikasi
Ilustrasi (Dok)
Situs jejaring social Facebook di awal tahun kuda ini membuat aksi korporasi yang mengejutkan.

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengumumkan mengakuisisi aplikasi Instant Messaging WhatsApp senilai US$ 19 miliar atau setara Rp 209 triliun.

Langkah yang mengejutkan, tak hanya nilai dari akuisisi yang fantastis, tetapi Facebook sendiri sebenarnya memiliki dan tengah mengembangkan Instant Messaging, Facebook Messenger.

Jika dilihat secara statistik, WhatsApp memang memiliki kekuatan di pasar mobile. WhatsApp, yang kini berusia sekitar lima tahun, mengklaim jumlah pengguna layanannya mencapai 450 juta orang setiap bulan. Dari angka itu, 70% di antaranya aktif setiap hari.

Saat ini Facebook memang tengah menggenjot pendapatan dari pasar mobile seiring terus tumbuhnya pengguna smartphone. Pasar aplikasi  mobile global sendiri diperkirakan  bisa menembus US$ 25 miliar pada 2015 mendatang

Hal yang menarik adalah menebak arah persaingan di aplikasi Instant Messaging ke depan, terutama untuk kawasan Asia yang terkenal doyan mengkonsumsi Text Messaging.

Para pemain asal Asia pun banyak bermain di Instant Messaging.Sebut saja Tencent dengan WeChat yang diperkirakan memiliki 313 juta pengguna. Berikutnya ada LINE dan Kakao Talk. Belum lagi Rakuten yang baru saja mencaplok Viber.

Analis memperkirakan WhatsApp tak bisa berbicara banyak di China karena di negeri itu Facebook saja diblokir.

Sinyal yang dilempar WhatsApp sejuah ini adalah fokus  memperbesar basis pengguna ketimbang bermain iklan atau berjualan sticker ala pesaingnya. Nah, kalau sudah begini bisa jadi pasar Asia yang akan menjadi fokus adalah Indonesia dan India.
Kedua negara ini memiliki psikografis dan demografis pelanggan yang lumayan mirip.  
Pertanyaan yang harus diapungkan jika pemain aplikasi asing ini akhirnya bertempur sengit di Indonesia, apa peran dan manfaat yang dirasakan anak bangsa?  

Pertanyaan sederhana namun panjang dan berat menjawabnya jika melihat kondisi ekosistem bisnis digital saat ini di Tanah Air.

GCG BUMN
@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year