JAKARTA (IndoTelko) – Pasar data center di Indonesia diyakini akan mengalami pertumbuhan yang eksponensial di masa depan menginngat tingginya jumlah konsumsi data.
“Perkembangan pasar data center di Indonesia sangat menarik mengingat negara ini rentan terhadap bencana alam, dan adanya tuntutan dari pengguna untuk dapat mengakses data kapan saja. Kondisi ini menjadikan tumbuhnya data center pintar dengan kemampuan skalabilitas pengembangan yang mudah, yang lebih bergantung pada software daripada hardware,” ungkap Country Director, Frost & Sullivan Indonesia Eugene Van De Weerd, belum lama ini
Menurutnya, meskipun saat ini market untuk layanan data center masih terbilang kecil, Frost & Sullivan percaya bahwa pasar untuk layanan data center akan mengalami pertumbuhan secara eksponensial di Indonesia, dari prediksi sebesar US$ 30 juta pada tahun 2014 nantinya diperkirakan akan naik dua kali lipat pada tahun 2017 ketika layanan co –location tetap masih akan menjadi faktor utama pemasukan.
“Peningkatan konsumsi data tersebut, berasal dari peningkatan produksi data secara signifikan. Hal ini lazim disebut sebagai ledakan data atau Big Data yang menjadi tren penting lainnya pada sektor TI enterprise,” paparnya.
Pacu Pembangunan
Chairman Data Center Infrastructure Indonesia (DCI) Toto Sugiri mengakui permintaan data center terus meningkat dan perseroan berusaha mengimbangi dengan mengembangkan secara bertahap infrastruktur di Cibitung, Jawa Barat. Saat ini di lahan seluas 3,6 hektare ini dibangun satu data center standar tier 4 dan satu office tower.
“Pertumbuhan permintaan data center di Indonesia meningkat setiap tahun karena perusahaan-perusahaan membutuhkan kapasitas data yang besar untuk menyimpan data-data perusaha baik berupa informasi, foto, maupun video,” jelasnya.
Diungkapkannya, selama satu tahun pembangunan, perseroan membangun satu data center dan satu office tower, dari target awal pembangunan yang delapan data center dan satu office tower. Perseroan menyiapkan total investasi US$ 150 juta-US$ 200 juta.
“Saat ini fasilitas infrastruktur data center tier 4 kami disewa sekitar 12 perusahaan dari sektor jasa keuangan, e-commerce, dan lain-lain,” ungkap Toto.
Sekadar diketahui, pemain lokal yang luamyan diperhitungkan di bisnis data center di Indonesia diantaranya
TelkomSigma, IDC, DCI, dan
Biznet.(ak)