telkomsel halo

Membangun energi digital yang merdeka dan berdaulat

13:03:32 | 21 Aug 2016
Membangun energi digital yang merdeka dan berdaulat
Ilustrasi (dok)
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 pada 17 Agustus lalu sebuah puisi dikirimkan Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin ke redaksi IndoTelko.com

Berikut kutipan puisi yang berjudul  “Energi Bernama Digital” itu:
Dulu, guru mengajar sebatas kelas,
Kini, guru menebar ilmu tak terbatas.
Dulu, pelajar mencari ilmu di perpustakaan,
Kini, pelajar menggali pengetahuan di genggaman.
Dulu, nelayan mencari ikan dengan memandang bulan,
Kini, nelayan dipandu menuju tempat berkumpulnya ikan.
Dulu, seniman mencari inspirasi sebatas pandangan,
Kini, seniman menggali inspirasi tanpa tantangan.
Dulu, saudagar menyeberangi lautan dengan kapal,
Kini, saudagar merambah benua lain dengan digital.
Dulu, UKM hanya memandang pasar lokal,
Kini, UKM bebas menjangkau pasar global.
Itulah sumber Energi bernama Digital,
Energi memperkaya makna Merdeka dengan Digital.
Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat,
Indonesia Digital yang berdaulat
#Merdeka Digital & Berdaulat
(Muhammad Awaluddin)

Pusi ini seperti istilah anak muda sekarang sangat kekinian. Ya, sejak setahun belakangan ini ekonomi digital seperti menjadi magis bagi setiap orang. Ada optimisme dan harapan di ekonomi digital bagi bangsa Indonesia.

Pemerintah pun di bidang telekomunikasi melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) saat ini fokus kepada dua agenda yaitu percepatan pembangunan broadband dan peningkatan efisiensi industri.

Percepatan pembangunan broadband kita laksanakan dengan membangun jaringan backbone seluruh nusantara baik melalui skema pembangunan oleh operator telekomunikasi maupun melalui program Public Private Partnership. Hal ini sudah terlihat dengan dimulainya megaproyek Palapa Ring.

Pemerintah telah menggadang Indonesia akan menjadi energi digital Asia lima tahun mendatang. Kekuatan dari sisi aplikasi informatika juga tengah dibangun karena disinilah letak ekonomi masa depan yang dapat memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat secara menyeluruh, menjadi daya saing global dan menjaga keberlanjutan atau sustainability dari ekonomi nasional.

Versi pemerintah, untuk menciptakan Indonesia menjadi digital ekonomi yang terbesar se-Asia Tenggara terdapat dua aspek yang penting untuk dikembangkan.

Aspek yang pertama adalah bagaimana pasar eCommerce di Indonesia dapat mencapai US$ 130 miliar pada tahun 2020 dengan mendorong kekuatan ekonomi nasional yang berbasis UMKM.

Pemerintah menargetkan delapan juta UMKM Go Digital sampai tahun 2020 dan satu juta petani dan nelayan Go Digital.
Aspek yang kedua adalah menciptakan teknologi-teknologi aplikasi digital yang mumpuni di Indonesia dengan target menciptakan 1000 technopreneurs sampai tahun 2020.

Rencana dan strategi menuju kekuatan baru dari ekonomi digital Asia ini terlihat sangat “wah” dan realistis dicapai. Tetapi itu semua tak ada artinya jika konsistensi pada kebijakan yang diambil tak dilakukan sebagai kepastian dalam berusaha dan membuat Indonesia berdaulat di era digital.

Sesuatu yang mahal walau kita sudah merdeka selama 71 tahun.

GCG BUMN
@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year