Satelit Telkom 1 dikelola secara profesional

Direktur NITS Telkom Zulhelfi Abidin memantau migrasi satelit Telkom 1 setelah mengalami anomali.(ist)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memastikan  satelit Telkom 1 yang mengalami anomali sejak 26 Agustus lalu selama ini sudah menjalani pengelolaan berkala, cermat, dan profesional.

"Kami pastikan satelit Telkom 1 itu dalam keadaan prima. Kita selalu lakukan review berkala untuk melihat kesehatan dari satelit itu," ungkap Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga dalam konferensi pers, Senin (28/8).

Diungkapkannya, berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi dengan Lockheed Martin pada tahun 2014 dan 2016 satelit Telkom 1 dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun kedepan, sekurang kurangnya sampai dengan tahun 2019, dimana hal ini sesuai dengan best practice di industri satelit.

"Perlu juga dijelaskan kalau yang mengoperasikan satelit itu adalah di stasiun pengendali milik Telkom di Cibinong. Ketika masalah terjadi, kita kontak dengan  Lockheed Martin. Dalam perjanjian sebagai manufaktur, ada kewajiban mereka harus berikan teknikal asisstant. Sekarang prioritasnya melakukan migrasi pelanggan ke satelit Telkom 3S, Telkom 2 dan transponder lain yang kita sewa," katanya.

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menambahkan, saat ini prioritas dari perseroan adalah memaksimalkan proses migrasi pelanggan Telkom 1 ke satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S dan satelit lainnya.

"Fokus kita migrasi dulu agar layanan pelanggan normal. Setelah itu penyelidikan pemicu anomali," tutupnya. (Baca: Anomali Telkom 1)

Sebelumnya, satelit Telkom 1 mengalami anomali pada hari Jumat (25/8) sekitar pukul 16.51 WIB yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga semua layanan transponder dari satelit itu terganggu.

Dampak yang dirasakan masyarakat adalah terjadinya gangguan di anjungan tunai mandiri (ATM) sejumlah perbankan yang menjadi pelanggan dari satelit Telkom 1.(id)