JAKARTA (IndoTelko) - Bisnis pendukung infrastruktur telekomunikasi dinilai salah satu yang menjanjikan di era ekonomi digital.
Kebutuhan pembangunan infrastruktur telekomunikasi biasanya dipenuhi oleh mitra operator, salah satunya perusahaan menara telekomunikasi.
Bisnis menara telekomunikasi pun terlihat sangat bergairah. Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan menara yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dua pemain utama yang menarik pasar saham adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Startup
TemanTrader pun tak ketinggalan mengulas saham keduanya sebagai menu pilihan untuk berinvestasi bagi investor retail.
Dalam kajian yang dikeluarkan TemanTrader (1/11), startup ini mengulas kinerja saham Tower Bersama dengan Sarana Menara secara Finansial analisis (FA) dan Teknikal Analisis (TA) dalam timeframe Daily dan Weekly.
Analisa Fundamental
Berdasarkan laporan keuangannya, TBIG dan TOWR terlihat memiliki income statement yang hampir mirip.
Total Penjualan kedua emiten terlihat sama sama cenderung naik secara konsisten dari tahun 2014 hingga prediksi 2017.
Namun ada sedikit perbedaan pada Laba Bersih yang didapatkan kedua emiten, dari grafiknya TOWR terlihat memiliki Laba Bersih yang cenderung lebih stabil dibandingkan TBIG.
Jika ditinjau dari rasio Net Profit Margin (NPM), juga terlihat TOWR lebih mengungguli TBIG dari tahun 2015 hingga diprediksi 2017.
Sementara itu jika ditinjau dari tingkat pengembalian modal dari ekuitasnya, TBIG justru lebih mengungguli TOWR. Hal ini dikarenakan nilai total ekuitas TBIG yang terus menurun tiap tahunnya. Dengan demikian dari laporan keuangan dan analisis rasionya, TOWR dinilai lebih menarik daripada TBIG.
Dari segi Valuation & Solvency, Rasio hutang TBIG sangat besar dibanding TOWR. 14.32x dari Ekuitasnya. Hal ini menggambarkan bahwa TBIG sangat bergantung pada hutang untuk menjalankan bisnisnya, dan ini bukanlah sesuatu yang baik.
Dari Valuasi harga sahamnya, secara PER baik TBIG dan TOWR pun menunjukkan harga yang cukup mahal, namun melalui perhitungan valuasi dari Nilai Buku sahamnya, TBIG menunjukkan harga sahamnya sekarang cukup mahal di 23.09, dan TOWR pun juga sebenarnya menunjukkan harga yang mahal, namun tidak se extreme TBIG.
Dilihat dari dua sisi, dapat disimpulkan bahwa harga saham kedua emiten tersebut tergolong mahal
Analisa Teknikal
TBIG Daily : Pergerakan sedang menguji resisten 6800 dan dalam konsolidasi. Terjadi akumulasi yang menarik tiga hari yang lalu, sehingga menyebabkan Gap Up. Volume cenderung mengalami peningkatan tiap harinya. Stochastics bergerak menuju area jenuh beli dan MACD mengindikasikan sinyal bagus dengan semakin melebar ke area positif. Bisa difollow diatas 6850 dengan jalur atas 7025 - 7500 - 7650. Patah trend pada 6675 dengan jalur bawah 6550 - 6425.
TBIG Weekly : Kondisi sedang sideways pada area 6525 - 6900. Terdapat akumulasi sejak minggu lalu dan saat ini sedang menguji resisten minor 6900. Volume cenderung masih kecil. Stochastic GoldenCross pada minggu lalu dan MACD cenderung akan GoldenCross. Bisa di follow jika break resisten 700 yang merupakan resisten kuatnya, target 7725. Waspada jika break EMA5 6500 dengan jalur bawah 6250 - 6075.
TOWR Daily : Saham ini cenderung tidak liquid. Terjadi distribusi sejak 4 hari yang lalu dan saat ini sedang menguji support 4100. Volume cenderung kecil-kecil. Stochastics dan MACD cenderung bergerak turun, menandakan bahwa terdapat perubahan trend menjadi downtrend. Waspada jika break support tersebut dengan target bawah 3900. Bisa dilirik kembali jika diatas 4200 dengan jalur 4300 - 4500 - 4590.
TOWR Weekly : Distribusi masih berlanjut dan saat ini sedang menguji support 4100. Volume cenderung kecil-kecil. Stochastic dan MACD sama-sama bergerak turun, menandakan akan terjadi perubahan trend menjadi downtrend. Waspada jika break support tersebut dengan jalur bawah 4050 - 3900. Bisa dilirik kembali jika diatas 4340 dengan jalur atas 4500 - 4590 - 4860.
Kesimpulan :
Dari segi fundamental, dapat dikatakan TOWR memiliki performa yang cukup menarik dibanding TBIG. NPM relatif lebih tinggi, dan cukup bersaing di ROE nya. Nilai ROE kedua emiten juga cukup baik diatas 18%.
Namun sayang, performa profitability kedua emiten cenderung menurun dari tahun 2015 ke prediksi 2017. Secara kesimpulan fundamental, TOWR memiliki performa yang lebih baik namun sayang harga sahamnya cenderung sudah mahal.
Dari segi teknikal, sangat terlihat bahwa TOWR malah menjebol support dan ada kemungkinan untuk downtrend baik dari daily maupun weekly, ditambah pergerakan saham ini kurang liquid. TBIG terlihat lebih menarik dari teknikal karena sedang berusaha menembus resisten-nya. Untuk trading plan-nya dapat dilihat diatas.
Bila diambil kesimpulan, dua emiten ini kurang menarik untuk investasi, namun untuk ditradingkan rasanya Tower Bersama cukup menarik.(*)
Artikel ini hasil kerjasama
TemanTrader dan IndoTelko