JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia berencana akan melakukan standarisasi terhadap layanan Quick Response Code (QR Code) yang digunakan untuk pembayaran.
Quick Response Code adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994.
Adapun QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula.
Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.
"Kita di Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) lagi bahas soal itu (standarisasi QR Code). Ini kita butuhkan adanya standarisasi. Misalnya, ada 20 pemain QR Code untuk pembayaran, semua keluarin, kan jadi gak efisien," ungkap CEO TCASH Danu Wicaksana kala temu media beberapa waktu lalu.
Telkomsel sendiri telah membekali layanan keuangan TCASH dengan teknologi scan QR Code. Scan QR Code dari TCASH terintegrasi dengan layanan aplikasi T-Wallet, sehingga diharapkan akan semakin menambah pilihan metode transaksi TCASH dan juga mendorong pemanfaatan smartphone oleh pelanggan secara lebih luas yang dapat memperkuat ekosistem gaya hidup digital yang lebih matang dengan dukungan jaringan berteknologi terdepan dari Telkomsel.
Merchant yang sudah bekerja sama dengan Telkomsel menggunakan transaksi pembayaran TCASH akan dimudahkan dengan tidak harus menyediakan fasilitas perangkat EDC (Electronic Data Capture) yang biasanya harus digunakan untuk transaksi melalui sticker NFC TCASH. Merchant akan dibantu untuk pembuatan QR Code khusus dan cukup menyediakan display QR Code yang sudah terdaftar di Telkomsel untuk proses transaksi TCASH pelanggan.
Chief Marketing Officer PayPro Adelheid Helena Bokau juga mengaku senang jika diberlakukan single QR Code di Indonesia. "Itu lebih baik, kita sangat senang," katanya.
Diungkapkannya, selama ini pemilik platform mengeluarkan biaya lumayan besar untuk akuisisi merchant. "Ini akan bikin merchant senang dan lebih simpel bagi pengguna. Kalau dilihta dunia internasional memang arahnya ke situ. Saya rasa ke depan pengguna akan terbiasa dengan QR Code asalkan ada use case yang kuat ditawarkan pemilik platform," tukasnya.(id)